The Fed Bikin Bingung, Harga Emas Naik Lagi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 September 2019 07:31
Data Ekonomi AS Ciamik
Ilustrasi Emas Batangan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kedua, ekonomi AS ternyata tidak jelek-jelek amat kok. Pada Agustus, produksi indutri di Negeri Paman Sam naik 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Agustus 2018.

Kemudian pembacaan awal angka sentimen konsumen versi University of Michigan pada September adalah 92. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 89,8 dan di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 90,9. Artinya, konsumen di AS masih optimistis menjalani bahtera ekonomi ke depan.

Ada lagi. Pada Agustus, penjualan ritel Negeri Adidaya naik 0,4% dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 0,2% dan lebih baik ketimbang rata-rata selama 1992-2019 yang sebesar 0,36%.

Masih ada lagi nih. Jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 7 September tercatat 204.000. Turun 15.000 dibandingkan pekan sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak pertengahan April.

Data-data tersebut menggambarkan bahwa sebenarnya perekonomian AS masih bergeliat. Percik-percik pertumbuhan ekonomi terlihat nyata, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah butuh stimulus moneter berupa penurunan suku bunga acuan?


Nah, situasi yang penuh teka-teki ini membuat pasar ogah mengambil risiko. Jadi sambil menunggu hasil rapat FOMC, lebih baik bermain aman dengan mengoleksi safe haven assest seperti emas. Permintaan emas naik, harga ikut terangkat meski tidak terlalu melonjak.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular