
Sip! Rupiah Jaya di Kurs Tengah BI, Juara Asia di Pasar Spot
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 September 2019 10:47

Artinya, ke depan berinvestasi di Eropa dan AS menjadi kurang menguntungkan karena suku bunga semakin rendah. Ditambah lagi likuiditas akan melimpah karena ECB akan kembali melakukan quantitative easing.
Kombinasi dua hal ini akan membuat investor mengarahkan dananya ke instrumen yang memberikan cuan tinggi. Indonesia adalah pilihan yang sangat masuk akal.
Saat ini, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia seri acuan tenor 10 tahun ada di 7,256%. Memang dalam tren turun, tetapi sangat jauh dibandingkan instrumen serupa di AS (1,7872%).
Selain cuan, berinvestasi di Indonesia juga semakin aman. Akhir Mei lalu, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Risiko gagal bayar (default) kian rendah.
Risiko investasi di Indonesia yang semakin rendah terkonformasi di Credit Default Swap (CDS). Baik untuk tenor 5 maupun 10 tahun, CDS Indonesia berada di posisi terendah sejak akhir Juli.
Oleh karena itu, wajar jika arus modal mengalir deras ke pasar keuangan Tanah Air. Akibatnya, rupiah begitu perkasa dan jadi yang terbaik di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kombinasi dua hal ini akan membuat investor mengarahkan dananya ke instrumen yang memberikan cuan tinggi. Indonesia adalah pilihan yang sangat masuk akal.
Saat ini, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia seri acuan tenor 10 tahun ada di 7,256%. Memang dalam tren turun, tetapi sangat jauh dibandingkan instrumen serupa di AS (1,7872%).
Risiko investasi di Indonesia yang semakin rendah terkonformasi di Credit Default Swap (CDS). Baik untuk tenor 5 maupun 10 tahun, CDS Indonesia berada di posisi terendah sejak akhir Juli.
Oleh karena itu, wajar jika arus modal mengalir deras ke pasar keuangan Tanah Air. Akibatnya, rupiah begitu perkasa dan jadi yang terbaik di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular