Waspada! Pelemahan IHSG Diprediksi Berlanjut

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 September 2019 08:50
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (13/9/2019), diperkirakan masih akan tertekan.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (13/9/2019), diperkirakan masih akan tertekan, setelah kemarin IHSG ditutup dengan pelemahan 0,62%. Kali ini Presiden AS Donald Trump menjadi biang kerok pelemahan indeks.

Kemarin IHSG melemah 0,62% ke level 6.342,17 setelah 6 hari secara beruntun mencetak reli. 
IHSG melemah kala bursa saham utama kawasan Asia sedang ditransaksikan bervariasi: indeks Nikkei menguat 0,75%, indeks Shanghai naik 0,75%, indeks Hang Seng jatuh 0,26%, dan indeks Straits Times melemah 0,38%.


Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan pernyataan Trump yang kembali menyerang kebijakan The Fed, bank sentral AS, diperkirakan dapat mengganggu sikap para pelaku pasar global dalam mengambil keputusan, termasuk pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia yang akhirnya ikut mencari posisi aman untuk portofolionya.


Trump menuduh The Fed dengan sengaja melambatkan perekonomian Amerika. Trump juga menyerang The Fed dengan mengatakan bahwa negara tersebut harus membiayai kembali beban utangnya. AS memiliki utang US$ 22,5 triliun dan sebanyak US$ 16,7 triliun di antaranya dipegang oleh publik.

Namun demikian, The Fed diperkirakan akan menyetujui pemangkasan suku bunga 25 bps (basis poin) pada pertemuan minggu depan, menyusul penurunan pada Juli lalu yang merupakan langkah pertama penurunan suku bunga dalam 11 tahun terakhir.

Pasar memperkirakan satu lagi pengurangan suku bunga akan dilakukan The Fed sebelum akhir tahun dan satu lagi pada awal 2020.

Dari segi teknikal, Reliance Sekuritas menilai candlestick IHSG membentuk pola dark cloud cover dengan potensi terkoreksi jangka pendek kembali menguji support (batas bawah) MA20 (rata-rata 20 hari terakhir) dalam jangka pendek.

"Pelemahan ini membawa momentum RSI menjadi bearish dan dead-cross-nya indikator Stochastic sehingga tekanan jual akan menghantui."

Adapun Artha Sekuritas menyebutkan bahwa secara teknikal pergerakan IHSG bergerak di sekitar area overbought (jenuh beli) dan membentuk pola deadcross pada indikator Stochastic yang artinya menunjukkan potensi pelemahan dalam jangka pendek. Investor akan mengantisipasti rilis beberapa data perekonomian dari China dan Amerika Serikat.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.315 dan 5.289 poin dan resisten (batas atas) di 6.391 dan 6.441 poin.


(tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular