AS-China Kian Mesra, Wall Street Siap Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 September 2019 19:28
Wall Street berpeluang dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street berpeluang dibuka menguat hari ini. Hingga pukul 18:00 WIB, kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 57 poin pada saat pembukaan perdagangan malam hari ini, sementara S&P dan Nasdaq 100 diimplikasikan naik masing-masing sebesar 4 dan 23 poin.

Hubungan AS-China yang kian mesra di bidang perdagangan menjadi faktor utama yang memantik aksi beli di bursa saham AS. Pada pagi hari ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan melalui media sosial Twitter bahwa kenaikan bea masuk bagi produk impor asal China yang sebelumnya dijadwalkan berlaku pada 1 Oktober, diundur menjadi 15 Oktober.

Untuk diketahui, bea masuk yang diundur tersebut merupakan bea masuk yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 250 miliar. Pemerintahan Presiden Trump akan menaikkan bea masuk bagi produk senilai US$ 250 miliar tersebut menjadi 30%, dari yang sebelumnya 25%.

Trump mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan permintaan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He, beserta dengan fakta bahwa tanggal 1 Oktober merupakan peringatan ke 70 tahun dari lahirnya Republik Rakyat China.

Iktikad baik AS ini melengkapi iktikad baik yang sudah ditunjukkan oleh China. Kemarin (11/9/2019), Kementerian Keuangan China mengumumkan daftar produk impor asal AS yang akan dibebaskan dari pengenaan bea masuk baru.

Melansir CNBC International, ada 16 jenis produk impor yang diberikan pembebasan oleh China, termasuk pakan ternak, obat untuk kanker, dan pelumas. Pembebasan ini akan mulai berlaku pada 17 September hingga September 2020.

Sebagai informasi, sejauh ini kedua negara masih dijadwalkan menggelar negosiasi dagang secara tatap muka pada awal bulan depan. Pada Senin (9/9/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa perbincangan di level wakil menteri akan digelar pada bulan ini, diikuti dengan negosiasi tatap muka di level yang lebih tinggi pada awal Oktober.

Negosiasi tatap muka di AS pada awal bulan depan diketahui akan melibatkan Mnuchin sendiri, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Wakil Perdana Menteri China Liu He, serta Gubernur Bank Sentral China Yi Gang.

Sebagaimana dilaporkan CNBC International, Mnuchin bahkan menyebut bahwa AS dan China telah mencapai kesepakatan terkait dengan konsep pengawasan yang akan digunakan untuk kesepakatan dagang kedua negara.

Diharapkan dengan AS dan China yang sudah sama-sama menunjukkan iktikad baik, negosiasi dagang secara tatap muka pada awal bulan depan akan mampu membawa kedua negara selangkah lebih dekat menuju kesepakatan dagang.

Pada pukul 19:30 WIB, angka inflasi AS periode Agustus 2019 akan dirilis. Pada hari ini, tidak ada pejabat The Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan untuk berbicara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/ank) Next Article Dibayangi Klaim Sepihak Trump, Wall Street Akan Menghijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular