Melemah Cuma Sehari Lawan Rupiah, Dolar Australia Kuat Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (10/9/19) padahal Senin kemarin mencatat pelemahan untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir.

Dolar Australia sempat melemah di awal perdagangan hari ini, namun perlahan berbalik menguat dan berada di level Rp 9.628,79 (+0,06%) pada pukul 14:28 WIB di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Baca: Rupiah Belum Sanggup Sentuh Angka Keramat Rp 14.000/US$

Data tingkat keyakinan bisnis yang menurun sebenarnya sempat memberikan tekanan bagi Mata Uang Kanguru.

National Australia Bank (NAB) melaporkan indeks keyakinan para pebisnis di bulan Agustus sebesar 1, menurun dari bulan sebelumnya 4. Meski masih di atas 0 yang berarti masih optimis dengan kondisi ekonomi saat ini, tetapi penurunan yang terjadi terbilang cukup tajam.

Meski demikian, sejak pekan lalu dolar Australia memang sedang mendapat momentum penguatan merespon pengumuman suku bunga bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) dan data pertumbuhan ekonomi.

RBA mempertahankan suku bunga acuan di angka 1%, dan memilih menunggu efek dari pemangkasan suku bunga sebelumnya terhadap perekonomian Australia di kuartal IV-2019. Berarti kemungkinan RBA tidak akan memangkas suku bunga lagi hingga akhir tahun. Persepsi ini yang membuat dolar Australia menguat.

Baca: Sudah di Bawah US$ 1.500/ Troy Ons, Investor Tinggalkan Emas?

Selanjutnya, Biro Statistik Australia melaporkan data pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 sebesar 0,5%, sama dengan pertumbuhan kuartal I-2019. Ini artinya tidak ada atau belum ada pelambatan ekonomi seperti yang ditakutkan sebelumnya.

Penguatan dolar Australia di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank pada pukul 14:45 WIB.

Bank	Kurs Beli	Kurs Jual
BCA	9.614,36	9.644,36
BRI	9.549,71	9.691,42
Mandiri	9.609,00	9.635,00
BNI	9.601,00	9.672,00

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit