
Pemerintah Batasi Produksi Ayam, Ini Arah Saham Emiten Unggas

Hal ini berdampak positif terhadap empat saham emiten pakan ternak ayam (poultry) pada perdagangan kemarin Senin (9/9) di bursa. Pada penutupan kemarin saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk/JPFA naik 5,86%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN terangkat 5,5%, PT Malindo Feedmill Tbk terbang 7,82%.
Sejak awal tahun, ketiga harga saham di atas memang sudah tertekan sangat dalam, sehingga wajar jika ada sentimen positif pelaku pasar memburu saham-saham pakan ternak ayam tersebut.
Untuk mengetahui ke mana arah sahamnya bergerak, simak ulasan ketiga saham industri poultry di halaman selanjutnya:
JPFA
Potensi saham JPFA kembali menguat dalam jangka 3 hari hingga 3 minggu ke depan cukup terbuka. Pasalnya, saham tersebut sedang bergerak di atas rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average five/MA5).
Ada potensi saham tersebut menguji level Rp 1.700/unit saham sebagai level penghalang kenaikan (resistance).
![]() |
Hingga penutupan sesi I hari ini (10/9), sahamnya diperdagangkan turun tipis 5 poin atau 0,31% pada harga Rp 1.620/saham.
CPIN
Sebagai pemimpin pasar, saham CPIN untuk menguat cukup terbuka. Pasalnya, saham tersebut juga sedang bergerak di atas rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average five/MA5).
Ada potensi saham tersebut menguji level Rp 5.200/saham, sebagai level penghalang kenaikan (resistance) terdekatnya. Adapun level penghalang selanjutnya berada di Rp 5.500/saham.
![]() |
Hingga penutupan sesi I, sahamnya diperdagangkan naik 25 poin atau 0,49% pada level harga Rp 5.100/saham.
MAIN
Anak perusahaan Leong Hup International Sdn. Bhd Malaysia tersebut masih berpotensi menguat secara teknikal. Sahamnya bergerak di atas rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average five/MA5), yang menandakan sedang bullish.
Ada potensi saham tersebut menguji level Rp 1.000/saham, sebagai level resistance terdekatnya. Adapun level penghalang selanjutnya berada di Rp 1.075/saham.
![]() |
Pada indikator teknikal Relative Strength Index (RSI), saham CPIN belum menyentuh area jenuh belinya (overbought), sehingga ruang kenaikannya masih terbuka.
Hingga penutupan sesi I, sahamnya diperdagangkan stagnan alias tidak mengalami perubahan dari penutupan kemarin pada level harga Rp 965/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Saling Sikut Emiten di Klasemen Market Cap Rp 100 T