
Ada Kabar Gembira AS-China, Yuan Menguat Santai Lawan Rupiah

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yuan China menguat tipis melawan rupiah pada perdagangan Kamis (5/9/19) meski ada kabar bagus dari perundingan dagang Amerika Serikat dengan Negeri Tiongkok.
Mata uang yang juga disebut renminbi ini hanya menguat 0,04% ke level Rp 1.979,48 di pasar spot hari ini, berdasarkan data Refinitiv. Yuan masih berada di dekat level terlemah dua tahun Rp 1.976,16 yang disentuh Rabu kemarin.
Kementerian Perdagangan China pagi tadi mengatakan bahwa delegasi kedua negara melakukan perbincangan via sambungan telepon pada pagi hari ini.
Perbincangan via sambungan telepon ini melibatkan berbagai tokoh penting seperti Wakil Perdana Menteri China Liu He, Gubernur Bank Sentral China Yi Gang, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, serta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Perdagangan China, kedua belah pihak akan menggelar konsultasi pada pertengahan bulan ini sebagai bagian dari persiapan negosiasi tatap muka di awal bulan Oktober.
Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Agustus yang bernilai 123,1. Angka di atas 100 menunjukkan konsumen masih optimistis.
Akan tetapi, optimisme konsumen turun dibandingkan Juli karena kala itu angka IKK berada di 124,8. Angka IKK Agustus bahkan menjadi yang paling rendah sejak November 2018.
Dengan kombinasi kabar bagus dari China, serta data IKK yang agak membebani rupiah, yuan seharusnya bisa menguat tajam. Namun nyatanya renminbi masih betah di level terlemah dua tahun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
