
Duh, Nasib Holding BUMN Infrastruktur Masih Gantung
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 September 2019 13:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk holding Infrastruktur masih jalan di tempat. Belum ada kepastian kapan holding ini mulai terbentuk.
Direktur Utama PT Hutama Karya, Bintang Perbowo, irit bicara ketika ditanya batas waktu terbaru pembentukan holding. Kendati demikian, sebagai calon lead Holding Infrastruktur, Hutama Karya mengaku siap menjalaninya.
"Kami sudah persiapkan untuk holding, semuanya sudah kami siapkan, sudah submit baik ke Menteri Keuangan maupun Menteri BUMN," ujarnya dalam sebuah bincang santai di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (5/9/2019).
Saat ini, dia bilang, prosesnya tinggal menunggu payung hukum. Regulasi yang dibutuhkan yakni penerbitan peraturan pemerintah (PP) yang kini di meja Sekretaris Negara (Setneg).
"Mengenai holding, semua prosesnya sudah di setneg. Mungkin setelah itu ke Presiden. Itu sudah di Setneg semua. Jadi bukan porsi saya jawab," tandasnya.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (8/8/19) lalu, Bintang juga sempat menyinggung persoalan ini. Menurutnya, terdapat dua sisi yang dikerjakan perihal pembentukan Holding Infrastruktur.
"Kita bedakan ada dua sisi yang kita kerjakan, yang pertama sisi regulasinya. Regulasinya itu ada di pemerintah. Artinya sekarang untuk peraturan atau apapun itu semua disiapkan di Setneg. Nantinya peraturan itu akan ditandatangani oleh Bapak Presiden setelah dari Setneg itu clear semua," ujarnya kala itu.
Adapun sisi berikutnya yakni dari kesiapan Hutama Karya sendiri. Bintang bilang, Hutama Karya dan sejumlah anggota holding sudah beberapa kali menggelar rapat persiapan.
"Kami sudah mempersiapkan, sudah beberapa kali rapat dengan yang akan jadi member holding," tegasnya.
Menteri BUMN Rini Soemarno sempat mengatakan saat ini semua proses holding tengah dalam proses dan untuk infrastruktur sudah hampir selesai. Ucapan itu dilontarkan sejak beberapa bulan lalu.
"Yang infrastruktur Insya Allah dalam waktu dekat sudah selesai," kata Rini, Senin (10/06/2019).
Rencananya holding BUMN Infrastruktur akan terdiri dari enam perusahaan dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemimpinnya, sedangkan para anggota holding antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).
(hoi/hoi) Next Article HK Siapkan Anak Usaha IPO di Tahun Ini
Direktur Utama PT Hutama Karya, Bintang Perbowo, irit bicara ketika ditanya batas waktu terbaru pembentukan holding. Kendati demikian, sebagai calon lead Holding Infrastruktur, Hutama Karya mengaku siap menjalaninya.
"Kami sudah persiapkan untuk holding, semuanya sudah kami siapkan, sudah submit baik ke Menteri Keuangan maupun Menteri BUMN," ujarnya dalam sebuah bincang santai di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (5/9/2019).
"Mengenai holding, semua prosesnya sudah di setneg. Mungkin setelah itu ke Presiden. Itu sudah di Setneg semua. Jadi bukan porsi saya jawab," tandasnya.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (8/8/19) lalu, Bintang juga sempat menyinggung persoalan ini. Menurutnya, terdapat dua sisi yang dikerjakan perihal pembentukan Holding Infrastruktur.
"Kita bedakan ada dua sisi yang kita kerjakan, yang pertama sisi regulasinya. Regulasinya itu ada di pemerintah. Artinya sekarang untuk peraturan atau apapun itu semua disiapkan di Setneg. Nantinya peraturan itu akan ditandatangani oleh Bapak Presiden setelah dari Setneg itu clear semua," ujarnya kala itu.
Adapun sisi berikutnya yakni dari kesiapan Hutama Karya sendiri. Bintang bilang, Hutama Karya dan sejumlah anggota holding sudah beberapa kali menggelar rapat persiapan.
"Kami sudah mempersiapkan, sudah beberapa kali rapat dengan yang akan jadi member holding," tegasnya.
Menteri BUMN Rini Soemarno sempat mengatakan saat ini semua proses holding tengah dalam proses dan untuk infrastruktur sudah hampir selesai. Ucapan itu dilontarkan sejak beberapa bulan lalu.
"Yang infrastruktur Insya Allah dalam waktu dekat sudah selesai," kata Rini, Senin (10/06/2019).
Rencananya holding BUMN Infrastruktur akan terdiri dari enam perusahaan dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemimpinnya, sedangkan para anggota holding antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).
(hoi/hoi) Next Article HK Siapkan Anak Usaha IPO di Tahun Ini
Most Popular