Sebelum Beli Klub, Ini Jejak Bisnis Wanandi Cs di Inggris

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
04 September 2019 13:08
Namun saat ini tidak diketahui keberadaan keluarga Wanandi di Exide.
Foto: Ketua Dewan Pertimbangan Wakil Presiden, Sofjan Wanandi saat berdiskusi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Jejak bisnis keluarga Wanandi di Inggris rupanya sudah berlangsung lama. Sebelum membeli saham klub Inggris, Tranmere Rovers, keluarga Wanandi rupanya pernah mengakuisisi perusahaan manufaktur dan penjualan baterai (aki) Exide di Dagenham, Inggris.

Akuisisi tersebut dilakukan pada 1988, saat itu kelompok usaha Keluarga Wanandi masih berbisnis dengan payung Gemala Group. Namun saat ini tidak diketahui keberadaan keluarga Wanandi di Exide.


Keluarga Wanandi sempat menempatkan Edward Ismanto Wanandi sebagai salah satu direktur di Exide. Namun Edward diketahui sudah mengundurkan diri dari posisi tersebut.

Selain menjalin kerja sama dengan perusahaan Inggris, Gemala Group juga sempat menggandeng Yuasa Corp untuk memproduksi aki di Indonesia. Waktu itu, kongsi kedua perusahaan ini sempat mencaplok perusahaan Century Batteries di Australia.

Setelah Gemala Group berkembang, Sofyan Wanandi dan keluarga membuat Santini Grup pada 1994. Sejak awal 2000, Sofyan Wanandi menyerahkan pengelolaan Santini Grup kepada putra-putranya.

Santini diambil dari nama Sofjan Wanandi dan istrinya Riantini Sutedja. Bidang usaha Santini Group berkembang di industri, termasuk perangkat otomotif, infrastruktur, sumber daya alam, pengembangan properti, dan jasa pelayanan, serta jasa keuangan.

Bisnis keluarga Wanandi di Inggris kembali eksis setelah Santini Group menjadi pemilik saham minoritas klub sepak bola Tranmere Rovers.

Mark Palios, Chairman Tranmere Rovers, secara terang-terangan menyebut tiga nama di balik pembelian saham Tranmere Rovers yaitu Wandi, Lukito, dan Paulus Wanandi.

Ketiganya memiliki nama lengkap Emmanuel Lestarto Wanandi (Wandi), A Lukito Wanandi dan Paulus Witarsa Wanandi. Seperti dikutip dari detikcom, ketiganya adalah anak pengusaha senior Sofjan Wanandi.

Sofjan yang sudah malang melintang di dunia bisnis di Indonesia diketahui memang pendiri Santini Group yang dulu bernama Gemala Group. Perusahaan ini didirikan Sofjan sekitar tahun 1980-an.

Berdasarkan laman Santini Grop, Lukito kini menjabat sebagai Presiden Direktur Santini Group, sementara saudaranya Emmanuel atau Wandi bertugas mengelola divisi manufacturing perusahaan.

Dalam penyertaan modal di saham klub sepak bola di Inggris itu, pendanaan awal dari Santini Group akan digunakan untuk beberapa proyek yang dijalankan oleh Tranmere. Mulai dari penguatan sinyal Wi-fi di stadion, serta pengembangan kawasan akademi klub.

Santini Group juga akan membantu Tranmere untuk mengembangkan sayapnya di pasar internasional, termasuk di Asia. Hal ini untuk menambah nilai klub tersebut secara global.

Pendanaan kapital oleh grup asal Indonesia ini diharapkan bisa membuat keadaan keuangan klub yang bermarkas di stadion Prenton Park tersebut menjadi lebih stabil.

Tranmere Rovers merupakan klub sepak bola yang berbasis di Merseyside. Saat ini, klub yang sudah berdiri sejak tahun 1884 itu bermain di divisi League One atau kasta ketiga kompetisi liga di Inggris.


(hps/tas) Next Article Jejaring Bisnis Santini Group, dari Aki hingga Broker Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular