Ulasan Teknikal IHSG

Siap-Siap Cicil Saham, IHSG Berikan Sinyal Koreksi Lagi Besok

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 September 2019 19:13
Reli kenaikan empat hari beruntun IHSG akhirnya terhenti pada perdagangan awal pekan hari ini Senin (02/09/2019).
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta,CNBC Indonesia - Reli kenaikan empat hari beruntun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terhenti pada perdagangan awal pekan hari ini Senin (02/09/2019). IHSG akhirnya ditutup dengan koreksi 0,6% pada level 6.290.

Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal koreksi pada perdagangan esok seiring terbentuknya pola bearish engulfing yang menandakan tekanan jual yang lebih besar.

IHSG kembali berpotensi terjebak dalam fluktuasi hariannya, dikarenakan posisinya yang tepat bergerak di garis rata-rata nilainya selama lima hari terakhir atau moving average five/MA5 (garis hijau pada grafik).

Potensi pelemahan IHSG lebih terbuka, mengingat posisinya yang telah memasuki wilayah jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal relative strength index (RSI), yang mengukur fluktuasi arah pergerakan pasar.


Sumber: Refinitiv
Tanda-tanda pelemahan IHSG hari ini telah terlihat ketika dibuka di zona merah karena terimbas bursa Wall Street yang terkoreksi. Pelemahannya terus berlanjut hingga menyentuh level terendah hariannya pada pukul 10:51 WIB ke level 6.282 atau melemah 0,74%.

Pelemahannya memudar ketika sesi I ditutup dengan koreksi hanya 0,41% ke level 6.302, penyebabnya adalah dirilisnya angka inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang angkanya berada di bawah ekspektasi para analis, yakni sebesar 0,12% secara bulanan (MoM).

"Harga komoditas di Agustus ini cenderung ada kenaikan. Agustus 2019 ini terjadi inflasi 0,12% (on month)," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (2/9/2019).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulanan (month-on-month/MoM) berada di 0,16%. Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) diperkirakan sebesar 3,54% dan inflasi inti tahunan adalah 3,18%.


Memasuki sesi II, IHSG kembali mengalami koreksi yang lebih dalam karena aksi jual pelaku pasar pada saham-saham berbobot besar karena mengantisipasi situasi global akibat perang dagang. Per 1 September kemarin, Amerika Serikat (AS) dan Cina saling mengenakan tarif tambahan terbarunya.

Secara umum, IHSG hari ini bergerak pada rentang sempit yakni antara level 6.281-6.338, dengan nilai transaksi perdagangan sebesar Rp 7,8 triliun. Adapun investor asing lebih banyak melepas portofolio sahamnya meski tidak terlalu besar hanya Rp 72,7 miliar di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA






(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular