
Dolar Singapura Kembali Dekati Level Terlemah Januari 2018
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 September 2019 15:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Senin (2/9/19), melanjutkan pelemahan 0,22% sepanjang pekan lalu.
Pada pukul 14:55 WIB, dolar Singapura berada di level Rp 10.210 atau melemah 0,1% di pasar spot melansir data Refinitiv. Mata Uang Negeri Merlion ini kembali mendekati level terlemah sejak Januari 2018 Rp 10.174 yang dicapai pada 1 Agustus lalu.
Babak baru perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China sama-sama memberikan dampak negatif naik ke dolar Singapura maupun ke rupiah. Efeknya terlihat lebih besar ke dolar Singapura pada hari ini.
Ekonomi Singapura kini diambang jurang resesi setelah pertumbuhannya nyaris stagnan di kuartal II-2019, hanya tumbuh 0,1% year-on-year (YoY). Sementara jika dilihat secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Negeri Merlion berkontraksi 3,3%.
Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, dalam acara Squawk Box di CNBC International hari ini mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi, tetapi ia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Bulan lalu, Pemerintah Singapura sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi 0%-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.
Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank pada pukul 14:45 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Pada pukul 14:55 WIB, dolar Singapura berada di level Rp 10.210 atau melemah 0,1% di pasar spot melansir data Refinitiv. Mata Uang Negeri Merlion ini kembali mendekati level terlemah sejak Januari 2018 Rp 10.174 yang dicapai pada 1 Agustus lalu.
Babak baru perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China sama-sama memberikan dampak negatif naik ke dolar Singapura maupun ke rupiah. Efeknya terlihat lebih besar ke dolar Singapura pada hari ini.
Ekonomi Singapura kini diambang jurang resesi setelah pertumbuhannya nyaris stagnan di kuartal II-2019, hanya tumbuh 0,1% year-on-year (YoY). Sementara jika dilihat secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Negeri Merlion berkontraksi 3,3%.
Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, dalam acara Squawk Box di CNBC International hari ini mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi, tetapi ia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.
Bulan lalu, Pemerintah Singapura sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi 0%-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.
Pelemahan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank pada pukul 14:45 WIB.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BCA | 10.204,00 | 10.224,14 |
BRI | 10.152,99 | 10.287,77 |
Mandiri | 10.180,00 | 10.240,00 |
BNI | 10.184,00 | 10.241,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular