Simak Nih Ramalan BPS: Harga Emas Masih Bisa Naik!

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
02 September 2019 11:30
Simak Nih Ramalan BPS: Harga Emas Masih Bisa Naik!
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan terjadi inflasi pada Agustus 2019 ini hingga 0,12% secara bulanan.

"Harga komoditas di Agustus ini cenderung ada kenaikan. Agustus 2019 ini terjadi inflasi 0,12% (on month)," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (2/9/2019).

Sementara secara year on year (tahunan) inflasi berada pada 3,49%.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulanan (month-on-month/MoM) berada di 0,16%. Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) diperkirakan sebesar 3,54% dan inflasi inti tahunan adalah 3,18%.

Dari 82 kota, 44 kota terjadi inflasi dan 38 kota terjadi inflasi. "Inflasi tertinggi di Kudus 0,82% dan deflasi tertinggi di Bau Bau minus 0,21%," terang Suhariyanto.

Penyebab terjadinya inflasi dikarenakan harga bahan pangan yang memberikan andil inflasi 0,19%. "Ini karena dampak musim kemarau yang berlangsung dan diprediksi sampai Oktober. Ini harus diwaspadai karena bisa berdampak ke pangan," tutur Suhariyanto.

Andil inflasi dari pangan:
  • Cabai merah andil 0,1%. Karena penurunan suplai karena kemarau panjang menyebabkan kenaikan harga di 62 kota.
  • Cabai rawit andil 0,07%. Harga naik di 73 kota.
  • Ikan segar andil 0,01%.

Nah yang menarik di Agustus ini, emas menjadi penyumbang inflasi. Kenaikan harganya cukup mengguncang Indonesia. BPS bahkan meramal harga emas masih bisa naik lagi. Kenapa?

HALAMAN SELANJUTNYA >>> HARGA EMAS MASIH BISA NAIK! (NEXT)



Namun, ada yang menarik yakni pergerakan harga emas. Emas ini memberikan andil ke inflasi secara keseluruhan.

"Pergerakan harga emas, kita tahu kondisi global tidak pasti sehingga investor dan masyarakat beralih ke emas untuk investasi aman. Makanya harganya naik cukup signifikan," ungkap Suhariyanto.

Komoditas emas perhiasan ini menurut Suhariyanto memberikan andil inflasi 0,05% di Agustus 2019.

"Kenaikan ini akan mengikuti kenaikan harga emas di pasar Internasional karena ketidakpastian global sehingga investor beralih [ke emas]. Lihat situasi ini kemungkinan harga emas masih akan beranjak naik," jelas Suhariyanto.

"Melihat situasi ini kemungkinan harga emas masih akan bernajak naik," tegas Suhariyanto.

Selama Agustus 2019, harga emas Antam saja tercatat naik 7,85%. Sementara harga emas dunia tercatat mengalami kenaikan 7,52%. Demikian mengutip data Reuters.
(dru/dru) Next Article Harga Emas Tertatih untuk Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular