Sudah Seminggu Turun, Harga Emas Naik Lagi Nih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 September 2019 08:30
Sudah Seminggu Turun, Harga Emas Naik Lagi <i>Nih</i>!
Ilustrasi Emas Perhiasan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak naik di perdagangan pasar spot hari ini. Faktor teknikal dan fundamental berbicara dalam penguatan harga si logam mulia.

Pada Senin (2/9/2019) pukul 08:09 WIB, harga emas tercatat berada di US$ 1.524,66/troy ons atau naik 0,3%. Sudah tujuh hari harga emas bertahan di level Rp 1.500/troy ons.



Selama sepekan terakhir, harga emas terkoreksi tipis 0,01%. Walau turun tipis, tetapi bisa menjadi momentum bagi pelaku pasar untuk mengoleksi komoditas ini.

Sementara di sisi fundamental, emas kembali diincar karena ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi. Mulai kemarin, Amerika Serikat (AS) dan China mengenakan bea masuk baru yang membuka perang dagang jilid kesekian.

Pada 1 September, AS mulai mengenakan bea masuk 15% untuk importasi produk asal China senilai US$ 125 miliar di antaranya smartwatch, televisi layar datar, dan alas kaki. Sebelumnya, total produk China yang sudah terkena bea masuk di AS mencapai US$ 250 juta.

China tidak mau kalah. Per kemarin, Negeri Tirai Bambu mengenakan bea masuk 5-10% untuk importasi produk made in the USA senilai US$ 75 miliar. Bea masuk baru ini mencakup 1.717 produk, termasuk minyak mentah. Ini adalah kali pertama minyak asal AS dibebani bea masuk di China.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Meski masih saling 'balas pantun', tetapi Presiden AS Donald Trump menegaskan dialog dagang kedua negara tetap akan berlangsung bulan ini. Washington mengakui sudah berbicara dengan Beijing untuk menyiapkan pertemuan.

"Kami sudah berbicara dengan China, pertemuan sudah terjadwal. Saya rasa pertemuan September ini akan terjadi, belum ada pembatalan," tegasnya, seperti dikutip dari Reuters.

Menurut Trump, bea masuk untuk produk China tidak akan membebani dunia usaha di Negeri Adidaya. Sebab masalahnya bukan perang dagang, tetapi kebijakan moneter ketat dari Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed).

"Tidak ada masalah dengan bea masuk, masalah kita adalah The Fed. Mereka kebingungan!" cuit Trump melalui Twitter.


Di satu sisi, ada pengenaan bea masuk yang menjadi babak baru perang dagang AS-China. Namun di sisi lain rencana dialog dagang kedua negara juga masih terjadwal.

Perkembangan ini sepertinya membuat investor agak bimbang, karena sentimen negatif dan positif hadir bersamaan. Daripada bingung dan bimbang, lebih baik main aman dulu deh. Oleh karena itu, instrumen aman (safe haven) seperti emas tetap kebanjiran peminat sehingga harganya naik.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular