Meski Sprint Di Hari Terakhir, Rupiah Gagal Jadi Jawara Asia

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
31 August 2019 16:12
Harapan Damai Dagang Ternyata Masih Ada
Foto: Ilustrasi Mata Uang Yuan dan Dolar AS (REUTERS/Jason Lee)
Namun kemudian muncul kabar gembira bahwa AS dan China tengah dalam proses merencanakan pertemuan dalam waktu dekat.

Terlebih lagi Wakil Perdana Menteri China Liu He menegaskan bahwa Beijing masih mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah dengan Washington.

"Kami siap untuk menyelesaikan masalah melalui konsultasi dan kerja sama dengan sikap yang tenang, berkebalikan dengan meningkatkan eskalasi perang dagang. Kami meyakini bahwa eskalasi perang dagang tidak menguntungkan bagi China, AS, dan seluruh dunia.

AS-China sebelumnya memang dikabarkan akan menggelar dialog dagang di Washington bulan depan. Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng menyatakan saat ini tim dari kedua negara sedang membahas pertemuan tatap muka dalam waktu dekat.

"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao, seperti diwartakan Reuters.

Perkembangan ini tentu sangat melegakan pelaku pasar. Ternyata harapan damai dagang AS-China masih ada.

Meskipun untuk saat ini yang menjadi perhatian utama adalah nasib pengenaan bea masuk baru pada 1 September, baik oleh AS maupun China. Semoga dengan hubungan keduanya yang mulai kembali harmonis ada niat untuk menunda pemberlakuan bea masuk baru, bahkan jika memungkinkan sebaiknya dibatalkan.

Harapan damai dagang AS-China kembali bersemi dan berhasil membuat pelaku pasar tidak lagi bersikap konservatif. Arus modal mulai masuk ke pasar keuangan negara berkembang, seperti Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular