
Wall Street di Zona Positif Sambut Akhir Pekan
Redaksi, CNBC Indonesia
31 August 2019 07:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham AS bergerak di zona hijau jelang akhir pekan. Investor tetap merasa hati-hati, karena tarif AS untuk impor China dijadwalkan dipungut.
Indeks S&P 500 yang sempat mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Juni kemarin pada Agustus ini justru sebaliknya. Terjadi penurunan bulanan terbesar sejak Mei 2019 lalu di Agustus ini.
Investor telah meninggalkan aset berisiko selama Agustus ini karena eskalasi perang dagang AS-China dan inversi yield dari kurva imbal hasil AS yang sering kali merupakan sinyal resesi.
Pasar keuangan AS akan ditutup pada Senin nanti karena Hari Buruh. "Orang-orang menjadi lebih defensif memasuki akhir pekan. Banyak ketidakpastian terkait dengan tarif [impor AS atas China]," kata Direktur Per Stirling Capital Management, Robert Phipps seperti dilansir Reuters, Jumat (30/8/2019).
Amerika Serikat dan China telah memberikan tanda-tanda cerah dan sedikit harapan karena keduanya siap melakukan pertemuan kembali dan negosiasi langsung pada bulan September.
Dow Jones Industrial Average .JJI naik 41,03 poin, atau 0,16%, menjadi 26.403,28, S&P 500 .SPX naik 1,88 poin, atau 0,06% menjadi 2.926,46 dan Nasdaq Composite .IXIC turun 10,51 poin, atau 0,13% menjadi 7,962,88.
Karena obligasi baru-baru ini mengungguli saham, investor mungkin telah mengambil tindakan awal untuk menyeimbangkan kembali portofolio mereka untuk akhir bulan karena akhir pekan yang panjang. Hal ini disampaikan Vinay Pande, Kepala Strategi Perdagangan di UBS Global Wealth Management di New York.
(dru) Next Article Ada Rumor AS Singkirkan Emiten China, Wall Street 'Kebakaran'
Indeks S&P 500 yang sempat mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Juni kemarin pada Agustus ini justru sebaliknya. Terjadi penurunan bulanan terbesar sejak Mei 2019 lalu di Agustus ini.
Investor telah meninggalkan aset berisiko selama Agustus ini karena eskalasi perang dagang AS-China dan inversi yield dari kurva imbal hasil AS yang sering kali merupakan sinyal resesi.
![]() |
Pasar keuangan AS akan ditutup pada Senin nanti karena Hari Buruh. "Orang-orang menjadi lebih defensif memasuki akhir pekan. Banyak ketidakpastian terkait dengan tarif [impor AS atas China]," kata Direktur Per Stirling Capital Management, Robert Phipps seperti dilansir Reuters, Jumat (30/8/2019).
Amerika Serikat dan China telah memberikan tanda-tanda cerah dan sedikit harapan karena keduanya siap melakukan pertemuan kembali dan negosiasi langsung pada bulan September.
Dow Jones Industrial Average .JJI naik 41,03 poin, atau 0,16%, menjadi 26.403,28, S&P 500 .SPX naik 1,88 poin, atau 0,06% menjadi 2.926,46 dan Nasdaq Composite .IXIC turun 10,51 poin, atau 0,13% menjadi 7,962,88.
Karena obligasi baru-baru ini mengungguli saham, investor mungkin telah mengambil tindakan awal untuk menyeimbangkan kembali portofolio mereka untuk akhir bulan karena akhir pekan yang panjang. Hal ini disampaikan Vinay Pande, Kepala Strategi Perdagangan di UBS Global Wealth Management di New York.
(dru) Next Article Ada Rumor AS Singkirkan Emiten China, Wall Street 'Kebakaran'
Most Popular