
Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Apakah Untungkan BUMI?
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
30 August 2019 16:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menilai rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur akan berdampak positif bagi perusahaan.
Dileep Srivastava, Direktur sekaligus Corporate Secretary BUMI, mengatakan tidak ada dampak negatif bagi perusahaan dalam rencana pemindahan ibu kota.
Anak usaha BUMI, Kaltim Prima Coal memiliki tambang batu bara di daerah Sangatta, berjarak 170 kilometer (km) dari Samarinda atau sekitar 260 km dari wilayah yang akan dijadikan ibu kota baru. KPC merupakan tambang batu bara dengan cadangan batu bara terbesar di Indonesia.
"Tambang kami tidak akan terpengaruh dan bahkan mungkin mendapat manfaat, karena mereka akan membutuhkan lebih banyak energi. Kami dapat memasok batu bara ke pembangkit listrik atau bahkan membangun pembangkit listrik untuk mereka," ujar Dileep, Jumat (30/8/2019).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menggelar pernyataan khusus kepada media terkait pemindahan ibu kota. Bersama Wapres JK dan para menteri terkait, Jokowi mengungkapkan lokasi ibu kota akan berada di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Hasil kajian menyimpulkan lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara. Di Provinsi Kalimantan Timur," ungkap Jokowi di Istana Negara, Senin (26/8/2019).
Jokowi mengatakan pemindahan ibu kota ini akan memakan biaya Rp 466 triliun. Jokowi juga mengatakan, untuk membiayai pemindahan ibu kota ini sebesar 19% akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Itupun terutama skema pengelolaan aset di ibu kota baru dan DKI Jakarta. Sisanya KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha) serta investasi langsung swasta dan BUMN," ujar Jokowi.
(dob/dob) Next Article Sambut Ibu Kota Baru, BUMI Bangun PLTU di Kaltim
Dileep Srivastava, Direktur sekaligus Corporate Secretary BUMI, mengatakan tidak ada dampak negatif bagi perusahaan dalam rencana pemindahan ibu kota.
Anak usaha BUMI, Kaltim Prima Coal memiliki tambang batu bara di daerah Sangatta, berjarak 170 kilometer (km) dari Samarinda atau sekitar 260 km dari wilayah yang akan dijadikan ibu kota baru. KPC merupakan tambang batu bara dengan cadangan batu bara terbesar di Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menggelar pernyataan khusus kepada media terkait pemindahan ibu kota. Bersama Wapres JK dan para menteri terkait, Jokowi mengungkapkan lokasi ibu kota akan berada di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Hasil kajian menyimpulkan lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara. Di Provinsi Kalimantan Timur," ungkap Jokowi di Istana Negara, Senin (26/8/2019).
Jokowi mengatakan pemindahan ibu kota ini akan memakan biaya Rp 466 triliun. Jokowi juga mengatakan, untuk membiayai pemindahan ibu kota ini sebesar 19% akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Itupun terutama skema pengelolaan aset di ibu kota baru dan DKI Jakarta. Sisanya KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha) serta investasi langsung swasta dan BUMN," ujar Jokowi.
(dob/dob) Next Article Sambut Ibu Kota Baru, BUMI Bangun PLTU di Kaltim
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular