Kisruh RUPSLB BUMN, Pergantian Direksi Sarat Unsur Politis!

tahir saleh, CNBC Indonesia
30 August 2019 12:19
Sinergi BUMN Institute turut bersuara menyikapi 'prahara' pergantian direksi bank BUMN.
Foto: Kementerian BUMN (detikFoto/Grandyos Zafna))

Jakarta, CNBC Indonesia - Sinergi BUMN Institute turut bersuara menyikapi 'prahara' pergantian direksi bank BUMN. Lembaga ini menilai penunjukkan direksi/komisaris BUMN saat ini lebih cenderung menyesuaikan "selera" kelompok yang tengah berkuasa.

Selain itu, ada politisasi BUMN melalui penunjukan direksi/komisaris BUMN yang berafiliasi dengan partai politik.

"Terakhir, penunjukan Soekarwo, Ketua DPW Partai Demokrat Jatim sebagai Komisaris Utama PT Semen Indonesia, kemudian berubah-ubahnya desain tata kelola BUMN dari rezim ke rezim," tegas Direktur Eksekutif Sinergi BUMN Institute Achmad Yunus, dalam siaran persnya, Jumat (30/8/2019).


Dia mengatakan sistem rekruitmen yang berjalan saat ini merupakan bukti bahwa terjadi pergeseran nilai dalam pengelolaan BUMN. Nilai-nilai ideologis yang melatarbelakangi didirikannya BUMN oleh founding parents Indonesia kini diabaikan.

"BUMN tidak lagi sepenuhnya menjadi instrumen ekonomi kerakyatan dalam mewujudkan kesejahteraan secara kolektif, namun BUMN diposisikan sebagai entitas bisnis yang bekerja untuk kepentingan kelompok yang tengah berkuasa," tegasnya.

Tak hanya itu, Achmad juga menyatakan sistem rekruitmen yang digembar-gemborkan oleh Kementerian BUMN melalui talent pool BUMN tidak jelas, karena semua dilakukan secara tertutup, publik tidak bisa mengakses proses penunjukan direksi BUMN tersebut, termasuk karyawan di internal BUMN itu sendiri.

Konsep talent pool sedianya bertujuan untuk memenuhi prinsip keadilan, adaptabilitas, independensi, kompetensi, dan akuntabilitas publik dalam penjaringan dan proses seleksi direksi BUMN.

Pernyataan Sinergi BUMN Institute ini dirilis usai terjadi penolakan
Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), bank dengan aset terbesar di Indonesia, yang ditunjuk tanpa pembicaraan oleh Kementerian BUMN untuk menggantikan Maryono sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

 


(tas/hps) Next Article Panas! Suprajarto Menolak Ditunjuk Menjadi Dirut BUMN

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular