Gelar RUPSLB Siang Ini, Bagaimana Kinerja Bisnis BNI?

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
30 August 2019 11:34
Harga saham perusahaan tercatat anteng berada di zona hijau.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Satu lagi bank pelat merah dikonfirmasi akan mengalami pergantian susunan pengurus (direksi dan komisaris) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada Jumat ini (30/8/2019). Bank tersebut yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sebelumnya sudah digelar RUPSLB PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada Rabu 28 Agustus dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  (BBTN) pada Kamis kemarin 29 Agustus.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.14 WIB, harga saham perusahaan tercatat anteng berada di zona hijau dengan membukukan penguatan 1% menjadi Rp 7.600/saham. Saham BBNI dibuka tadi pagi di level Rp 7.575/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 142 triliun.


BBNI dijadwalkan akan melangsungkan RUPSLB pada pukul 14:00 WIB dengan dua agenda utama yakni evaluasi dan pemaparan kinerja perusahaan hingga semester I-2019 dan perubahan susunan pengurus perusahaan.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyampaikan bahwa besar kemungkinan ada pergantian direksi dan komisaris pada BBNI.

"[BNI] Kemungkinan ada perubahan pengurus. Direksi dan Komisaris," kata Gatot di Menara BTN, Kamis (29/8/2019).

Menurut Gatot, Komisaris baru BTN Marwanto juga dipindahkan dari BNI sehingga ada posisi kosong dari jajaran Komisaris di BNI.

Jika memang susunan pengurus sudah dikonfirmasi berubah, bagaimana dengan kinerja keuangan perusahaan pada paruh pertama 2019?

Melansir laporan keuangan perusahaan, hingga akhir Juni 2019 total pendapatan bunga yang dibukukan BBNI hanya mampu tumbuh satu digit, yaitu 9,36% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 28,6 triliun, di mana mayoritas didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 20% YoY.


Manajemen perusahaan dalam public expose melaporkan bahwa kredit perbankan bisnis menjadi kontributor utama atas ekspansi kredit perusahaan, dengan segmen korporasi swasta dan BUMN tumbuh masing-masing sebesar 27,8% YoY dan 24,9% YoY.

Sementara dari segmen konsumer, kredit payroll dan KPR tercatat tumbuh masing-masing 12,8% YoY dan 8,9% YoY.

Lebih lanjut, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mampu dihimpun perusahaan bertambah menjadi Rp 68,6 triliun atau naik 13% YoY, lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata DPK industri perbankan Indonesia yang ada di 6,3% YoY.

Sayangnya, pos laba bersih perusahaan tumbuh lebih lambat dengan hanya mencatatkan kenaikan 3,64% secara tahunan menjadi Rp 7,72 triliun. Laba perusahaan tertekan karena tingginya beban bunga dan beban operasional.

Dengan demikian, wajar saja jika sepanjang semester pertama tahun ini, margin bunga bersih yang dicatatkan BBNI turun menjadi 4,9% dari sebelumnya 5,4% di semester I-2018.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/tas) Next Article Tak Ada Direksi yang Diganti, BNI Hanya Rombak Komisaris

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular