Dolar Singapura Hat Trick Menguat Lawan Rupiah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 August 2019 13:26
Dalam kondisi tersebut rupiah menjadi tidak diuntungkan karena merupakan aset negara emerging market yang dianggap berisiko.
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura mencatat hat trick alias penguatan tiga hari beruntun melawan rupiah pada perdagangan Rabu (28/9/19) kemarin. Penguatan masih berlanjut pada perdagangan hari ini, Kamis (29/8/19).

Pada pukul 13:05 WIB, dolar Singapura berada di level Rp 10.260,56 atau naik tipis 0,01% di pasar spot, melansir data Refinitiv.




Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China berampak buruk bagi rupiah. Kedua negara akan mengenakan tarif impor baru pada 1 September. AS akan mengenakan tarif impor 15% tahap pertama untuk produk China senilai US$ 300 miliar. Sementara, China mengenakan tarif impor 5%-10% untuk produk AS senilai US$ 75 miliar.

Pertumbuhan ekonomi global saat ini sudah melambat akibat perang dagang AS-China yang sudah berlangsung selama satu tahun. Dengan ada kenaikan tarif baru tentunya perekonomian akan semakin tertekan, bahkan muncul ancaman resesi.


Dalam kondisi tersebut rupiah menjadi tidak diuntungkan karena merupakan aset negara emerging market yang dianggap berisiko. Penguatan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut dara kurs yang diambil dari situs resmi beberapa bank.

BankKurs BeliKurs Jual
BCA10.253,4410.273,60
BRI10.196,9510.334,27
Mandiri10.230,0010.295,00
BNI10.233,0010.292,00

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular