Potensi Resesi Jadi Pemberat IHSG, ke Mana Arah Hari Ini?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 August 2019 08:54
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis ini (29/8/2019) diprediksi bergerak melemah.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis ini (29/8/2019) diprediksi bergerak melemah setelah pada perdagangan Rabu kemarin hanya menguat tipis sebesar 0,06%. Ketidakpastian global dan potensi resesi menjadi pemberat gerak indeks.

Rabu kemarin IHSG ditutup menguat meski tipis, hanya 0,06% ke level 6.281.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan ketegangan antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat menjadi katalis negatif. China terus menurukan ketergantungannya dengan AS dan mulai bekerjasama dengan negara lain yakni Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Amerika latin.


China juga terus menerus memperkuat pasar domestiknya. China Council State pada Selasa lalu telah menguraikan 20 langkah untuk mendukung belanja konsumsi, termasuk menerapkan teknologi baru untuk mempromosikan sirkulasi produk, meningkatkan infrastruktur jalan, dan mempercepat pengembangan rantai pasokan untuk pasar ritel.

Valbury Sekuritas Indonesia juga menilai pelaku pasar tetap akan menyikapi kondisi ekonomi dunia yang sudah terkonfirmasi melemah, setelah tanda-tanda krisis ekonomi global mulai bermunculan. Hampir semua negara di dunia mengalami situasi pelemahan ekonomi.

Salah satu penyebab utamanya adalah perang dagang antara AS dan Cina, yang membuat perdagangan dunia mengempis. Singapura, sudah mengalami resesi ekonomi akibat perang dagang, karena secara geopolitik sulit bagi Singapura akibat perang dagang, karen negara ini dekat dengan AS dan juga Cina, menurut riset Valbury.

Dari segi analisis teknikal, Panin Sekuritas menyebutkan pada perdagangan kemarin IHSG lagi-lagi gagal menembus resistance (level batas atas) kuat yakni 6.300.

Walaupun IHSG ditutup masih dalam posisi menguat namun ini bukan indikasi yang bagus, karena secara teknikal IHSG membentuk pola bearish harami yang merupakan indikasi koreksi.

Reliance Sekuritas menambahkan pergerakan IHSG secara teknikal membentuk pola bearish meeting line dan terlihat tidak cukup kuat untuk tembus atau breakout resistance moving average 200 hari. Indikator Stochastic dan RSI terkonsolidasi pada area middle oscillator.

Dengan demikian secara teknikal kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkoreksi menguji kembali level support moving average 5 hari pada kisaran level support (batas bawah) di 6.253 poin dan resisten di 6.285 poin.


(tas/tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular