Dibayangi Pelemahan Ekonomi, Wall Street Galau

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
23 August 2019 06:02
Bursa Amerika Wall Street ditutup labil pada penutupan Kamis (22/8/2019).
Foto: Wall Street/Brendan McDermid | Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Wall Street ditutup labil pada penutupan Kamis (22/8/2019).

Pada pembukaan di sesi pertama, pasar saham sempat dibuka menguat. Namun terjungkal saat obligasi Treasuy AS kembali mengalami inversi, dimana imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun lebih rendah dibanding imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun.

Indeks Dow Jones menguat 0,2% ke level 26.252,24. Tapi S&P 500 terkoreksi 0,1% dan ditutup di level 2.922,95. Sementara Nasdaq Composite juga tergelincir 0,3% ke level 7.991,39.


Pasar menjadi sangat bergejolak seiring memburuknya tensi perang dagang AS dengan China, pertumbuhan ekonomi global yang melemah dan rapuhnya sektor manufaktur di AS. Volume perdagangan juga melemah selama liburan musim panas, yang berkontribusi besar pada naiknya penjualan.

Sebagaimana dilansir dari AFP, Gregori Volokhine analis Meeschaert Financial mengatakan lesunya ekonomi Eropa dan terus meningkatnya eskalasi perang dagang dengan China beberapa waktu terakhir membebani sentimen pasar. "Ada kekhawatiran perlambatan global dan keyakinan bahwa (jika ada) pemotongan suku bunga 25 atau 50 basis poin (bps), ini tidak akan berpengaruh banyak (pada ekonomi," katanya.

Investor menunggu pidato Gubernur The Federal Reserves (Fed) Jerome Paul dalam pertemuan bank sentral tahunan, Jumat ini. Beberapa analis mengisyaratkan Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga bulan depan.

Meski demikian, ketakutan akan keengganan bank sentral AS memangkas suku bunga tetap ada. Jika itu terjadi pasar diprediksi akan bergerak liar.

[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Wall Street Dibuka Sumringah, S&P 500 dan Nasdaq Cetak ATH Baru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular