
Gelar Paparan Publik, Saham Bank Mandiri Anteng-anteng Saja
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
19 August 2019 10:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih stagnan pada perdagangan pagi ini, Senin (19/8/2019). Pada saat yang sama perseroan sedang melaksanakan paparan publik (public expose) secara live kepada investor, bersama tujuh emiten lainnya di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Hingga pukul 10.20 WIB bergerak pada harga Rp 7.375/saham, sama seperti harga penutupan akhir pekan lalu. Volume perdagangan saham sebanyak 1,76 juta saham senilai Rp 13,05 miliar.
Hari ini, BEI bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atau yang biasa disebut Self Regulatory Organization (SRO) menggelar Public Expose Live 2019 pada 19-28 Agustus 2019.
Targetnya akan ada 42 perusahaan tercatat atau emiten yang melakukan paparan publik atau public expose secara langsung. Kriteria emiten yang dipilih untuk paparan publik yakni dipilih berdasarkan Indeks Kompas 100 dan LQ45 yang belum melakukan paparan publik.
Selain itu dipilih emiten dengan kapitalisasi pasar atau market cap tinggi namun tidak masuk dalam indeks LQ45 tersebut. Kriteria lainnya yakni perusahaan tercatat yang baru saja melakukan pencatatan saham perdana (listing) di papan bursa.
Untuk penyelenggaraan perdana Senin ini, 19 Agustus, ada delapan emiten yang dijadwalkan mendapat kesempatan paparan publik. BMRI mendapat kesempatan pertama pada pukul 10.00 WIB-11.00 WIB.
Kegiatan ini juga sekaligus untuk memperingati 42 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia yakni 10 Agustus 1977. Pada saat itu, bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto yang ditandai dengan go public PT Semen Cibinong (kini PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SMCB/dulu Holcim) sebagai emiten pertama.
Bursa efek sudah ada sejak 1912, mengacu sejarah di situs BEI. Namun bursa iefek ditutup pada 10 Mei 1940 karena pecahnya perang dunia II.
Simak proyeksi kinerja Bank Mandiri.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article BMRI Melesat 10% Sejak Stock Split, Bisa Tembus Harga Awal?
Hingga pukul 10.20 WIB bergerak pada harga Rp 7.375/saham, sama seperti harga penutupan akhir pekan lalu. Volume perdagangan saham sebanyak 1,76 juta saham senilai Rp 13,05 miliar.
Hari ini, BEI bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atau yang biasa disebut Self Regulatory Organization (SRO) menggelar Public Expose Live 2019 pada 19-28 Agustus 2019.
Targetnya akan ada 42 perusahaan tercatat atau emiten yang melakukan paparan publik atau public expose secara langsung. Kriteria emiten yang dipilih untuk paparan publik yakni dipilih berdasarkan Indeks Kompas 100 dan LQ45 yang belum melakukan paparan publik.
Selain itu dipilih emiten dengan kapitalisasi pasar atau market cap tinggi namun tidak masuk dalam indeks LQ45 tersebut. Kriteria lainnya yakni perusahaan tercatat yang baru saja melakukan pencatatan saham perdana (listing) di papan bursa.
Untuk penyelenggaraan perdana Senin ini, 19 Agustus, ada delapan emiten yang dijadwalkan mendapat kesempatan paparan publik. BMRI mendapat kesempatan pertama pada pukul 10.00 WIB-11.00 WIB.
Kegiatan ini juga sekaligus untuk memperingati 42 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia yakni 10 Agustus 1977. Pada saat itu, bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto yang ditandai dengan go public PT Semen Cibinong (kini PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SMCB/dulu Holcim) sebagai emiten pertama.
Bursa efek sudah ada sejak 1912, mengacu sejarah di situs BEI. Namun bursa iefek ditutup pada 10 Mei 1940 karena pecahnya perang dunia II.
Simak proyeksi kinerja Bank Mandiri.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article BMRI Melesat 10% Sejak Stock Split, Bisa Tembus Harga Awal?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular