
Jika Rupiah Perkasa Hari Ini, Berterima Kasihlah Kepada Trump
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 August 2019 07:31

Hari ini, sentimen positif bagi rupiah adalah kembalinya asa damai dagang AS-China. Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menunda pemberlakuan bea masuk baru bagi importasi produk China senilai US$ 300 miliar.
Bea masuk ini sedianya akan dieksekusi mulai 1 September. Namun Trump menundanya sampai 15 Desember.
"Kami melakukan ini (menunda pemberlakuan bea masuk) untuk mengantisipasi Hari Natal, berjaga-jaga kalau ada dampak ke konsumen. Jadi kami menundanya sehingga tidak mempengaruhi musim belanja Natal," kata Trump, seperti dikutip Reuters.
Trump mengambil keputusan ini tidak lama setelah mendapat laporan bahwa Kepala Perwakilan Dagang AS Robert 'Bob' Lighthizer melakukan pembicaraan via telepon dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Menteri Perdagangan China Zhong Shan, dan Gubernur PBoC Yi Gang.
"Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan melalui telepon dua minggu lagi," sebut pernyataan tertulis kantor Perwakilan Dagang AS.
Jika AS dan China sepakat untuk saling menelepon lagi, maka dialog dagang di Washington awal bulan depan sangat mungkin terjadi. Apabila dialog itu membuahkan hasil positif, maka bisa jadi rencana pengenaan bea masuk 10% dibatalkan dan AS-China kembali menempuh jalan menuju damai dagang.
Perkembangan ini akan memulihkan risk appetite pasar yang sudah lama hilang. Aset-aset berisiko di negara berkembang akan kembali diminati sehingga diharapkan mendorong rupiah kembali ke zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Bea masuk ini sedianya akan dieksekusi mulai 1 September. Namun Trump menundanya sampai 15 Desember.
"Kami melakukan ini (menunda pemberlakuan bea masuk) untuk mengantisipasi Hari Natal, berjaga-jaga kalau ada dampak ke konsumen. Jadi kami menundanya sehingga tidak mempengaruhi musim belanja Natal," kata Trump, seperti dikutip Reuters.
"Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan melalui telepon dua minggu lagi," sebut pernyataan tertulis kantor Perwakilan Dagang AS.
Jika AS dan China sepakat untuk saling menelepon lagi, maka dialog dagang di Washington awal bulan depan sangat mungkin terjadi. Apabila dialog itu membuahkan hasil positif, maka bisa jadi rencana pengenaan bea masuk 10% dibatalkan dan AS-China kembali menempuh jalan menuju damai dagang.
Perkembangan ini akan memulihkan risk appetite pasar yang sudah lama hilang. Aset-aset berisiko di negara berkembang akan kembali diminati sehingga diharapkan mendorong rupiah kembali ke zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular