Investor Asing Tarik Dana Nyaris Rp 700 M, IHSG Jatuh 0,63%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 August 2019 16:47
Rupiah Melemah Dua Hari Beruntun, Investor Asing Tarik Dana
Foto: Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dari dalam negeri, tekanan bagi IHSG datang dari pergerakan rupiah yang tak menggembirakan. Pada perdagangan hari ini, rupiah melemah 0,49% di pasar spot ke level Rp 14.315/dolar AS, menandai depresiasi selama dua hari beruntun.

Tekanan bagi rupiah masih datang dari rilis angka Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) periode kuartal II-2019 oleh Bank Indonesia (BI). Kalau pada kuartal I-2019 NPI membukukan surplus senilai US$ 2,42 miliar, pada kuartal II-2019 situasinya berbalik 180 derajat. NPI membukukan defisit US$ 1,98 miliar.

NPI merupakan indikator yang mengukur arus devisa (mata uang asing) yang masuk dan keluar dari Tanah Air. Jika nilainya positif, maka ada lebih banyak devisa yang mengalir ke tanah air. Sementara jika nilainya negatif, maka ada lebih banyak devisa yang mengalir ke luar Indonesia.

Yang lebih membuat geleng-geleng kepala adalah pos transaksi berjalan yang merupakan komponen dari NPI itu sendiri. Untuk diketahui, posisi transaksi berjalan menjadi faktor yang sangat penting dalam mendikte pergerakan rupiah.

Pasalnya, arus devisa yang mengalir dari pos transaksi berjalan cenderung lebih stabil, berbeda dengan pos transaksi finansial (komponen NPI lainnya) yang pergerakannya begitu fluktuatif karena berisikan aliran modal dari investasi portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.

Pada kuartal II-2019, BI mencatat bahwa defisit transaksi berjalan/current account deficit (CAD) menembus level 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), tepatnya 3,04%. Padahal pada kuartal I-2019, CAD hanya berada di level 2,6%. Secara nominal, CAD pada kuartal II-2019 adalah senilai US$ 8,44 miliar.

CAD pada kuartal II-2019 juga lebih dalam ketimbang CAD pada periode yang sama tahun lalu (kuartal-II 2018) yang sebesar 3,01% dari PDB. Bahkan jika dirunut ke belakang, CAD pada kuartal II-2019 merupakan CAD kuartal II terburuk dalam lima tahun atau sejak 2014.


Merespons pelemahan rupiah, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 689 miliar di pasar saham tanah air (pasar reguler). Untuk diketahui, kala rupiah melemah investor asing berpotensi menanggung yang namanya kerugian kurs sehingga aksi jual menjadi opsi yang sangat mungkin untuk mereka ambil.

Saham-saham yang banyak dilego investor asing pada hari ini di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 213,1 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 78,5 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 66,8 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 64,1 miliar), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 36,1 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular