
Cadangan Baru di Blok Minyak Raksasa, Apa Dampaknya Buat RI?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 August 2019 20:10

Secara performa, memang Blok Cepu akan menjadi yang terbesar dalam hal produksi minyak. Berdasarkan data SKK Migas, pada tahun ini, lifting minyak Blok Cepu ditargetkan sebesar 216 ribu bph. Sampai akhir semester I-2019, realisasi lifting minyak Blok Cepu tercatat sebesar 220 ribu bph. Produksi minyak Blok Cepu ini naik dibandingkan realisasi sampai akhir tahun lalu sebesar 209 ribu bph.
Jika dilihat melalui angka kinerjanya, produksi Blok Cepu kini telah menyalip produksi Blok Rokan, yang sebelumnya didaulat menjadi blok tersubur di Indonesia dan menjadi penopang utama dalam meningkatkan laju produksi dan lifting (siap jual) minyak bumi nasional. Tentu saja, produksinya akan lebih besar dengan adanya temuan cadangan baru.
Namun demikian menurut Fatar (Direktur SKK Migas), peningkatan produksi di blok Cepu masih harus melalui uji produksi tingkat tinggi (high rate test/HRT) selama enam bulan yang diperkirakan akan berakhir maksimal pada November nanti. Kendati demikian, pihaknya masih akan melakukan pembahasan untuk peningkatan produksi minyak hingga 235 ribu bph.
"Kalau mau dinaikkan lagi hingga 235 ribu bph, atau bahkan di-challenge sampai 250 ribu bph, kami lagi bicara dengan ExxonMobil," tutur Fatar.
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi Alam membenarkan hal tersebut. Ia menuturkan, sesuai permintaan SKK Migas, pihaknya sedang melakukan high rate test untuk melihat kemampuan fasilitas dan sumur untuk berproduksi lebih tinggi.
"Selama proses berlangsung, kami fokus mengamati keselamatan dan keandalan operasi serta memenuhi persyaratan AMDAL yang berlaku. Apabila disimpulkan bahwa kami dapat berproduksi secara aman dan andal, kami akan melanjutkan dengan proses revisi Amdal secara efisien, dengan dukungan penuh dari SKK Migas," kata Azi.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/yam)
Jika dilihat melalui angka kinerjanya, produksi Blok Cepu kini telah menyalip produksi Blok Rokan, yang sebelumnya didaulat menjadi blok tersubur di Indonesia dan menjadi penopang utama dalam meningkatkan laju produksi dan lifting (siap jual) minyak bumi nasional. Tentu saja, produksinya akan lebih besar dengan adanya temuan cadangan baru.
Namun demikian menurut Fatar (Direktur SKK Migas), peningkatan produksi di blok Cepu masih harus melalui uji produksi tingkat tinggi (high rate test/HRT) selama enam bulan yang diperkirakan akan berakhir maksimal pada November nanti. Kendati demikian, pihaknya masih akan melakukan pembahasan untuk peningkatan produksi minyak hingga 235 ribu bph.
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi Alam membenarkan hal tersebut. Ia menuturkan, sesuai permintaan SKK Migas, pihaknya sedang melakukan high rate test untuk melihat kemampuan fasilitas dan sumur untuk berproduksi lebih tinggi.
"Selama proses berlangsung, kami fokus mengamati keselamatan dan keandalan operasi serta memenuhi persyaratan AMDAL yang berlaku. Apabila disimpulkan bahwa kami dapat berproduksi secara aman dan andal, kami akan melanjutkan dengan proses revisi Amdal secara efisien, dengan dukungan penuh dari SKK Migas," kata Azi.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/yam)
Pages
Most Popular