
Cadangan Baru di Blok Minyak Raksasa, Apa Dampaknya Buat RI?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 August 2019 20:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah persoalan produksi minyak Indonesia yang terus menurun, akhirnya ada kabar gembira dari ditemukannya cadangan minyak yang baru. Tambahan cadangan minyak tersebut berada pada Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil, lokasinya di antara dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Direktur Operasi Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, ditemukannya cadangan minyak untuk Blok Cepu tersebut maka produksi minyak yang dioperasikan ExxonMobil ini diperkirakan bisa digenjot lebih tinggi dari posisi saat ini di 225 ribu bph.
"Dengan adanya ini (tambahan cadangan), produksi Blok Cepu bisa kami shoot menjadi 235 ribu bph," tutur Fatar, di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Hal ini tentu saja dapat membantu industri minyak dan gas (migas) Indonesia yang saat ini produksinya terus menurun, setidaknya sejak tahun 2012.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, realisasi lifting migas hingga Juni 2019 sebesar 89% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar yang sebesar 2 juta bopd.
Total lifting migas sebesar 1,8 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak 752 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 1,06 juta boepd.
"Kondisi cadangan migas kita [Indonesia] tidak berubah dalam 10 tahun terakhir. Kita hanya memiliki kurang dari 0,5% terhadap total cadangan minyak dunia. Begitu pun juga gas, tidak lebih dari 2% terhadap total cadangan gas dunia," ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial dalam Forum Fasilitas Produksi Migas, Selasa (9/7/2019).
Temuan cadangan baru di Cepu memang jadi kabar gembira, tapi secara jangka panjang tak memberikan harapan besar apalagi membantu masalah klasik defisit migas Indonesia.
SKK Migas memproyeksikan produksi migas nasional masih akan terus mengalami penurunan hingga tahun 2050. Selain itu, Exxon sebagai pengelola di Blok Cepu masih proses high rate test untuk melihat kemampuan fasilitas dan sumur untuk berproduksi lebih tinggi dari saat ini sejalan temuan cadangan baru.
Next >>>
Direktur Operasi Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, ditemukannya cadangan minyak untuk Blok Cepu tersebut maka produksi minyak yang dioperasikan ExxonMobil ini diperkirakan bisa digenjot lebih tinggi dari posisi saat ini di 225 ribu bph.
"Dengan adanya ini (tambahan cadangan), produksi Blok Cepu bisa kami shoot menjadi 235 ribu bph," tutur Fatar, di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, realisasi lifting migas hingga Juni 2019 sebesar 89% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar yang sebesar 2 juta bopd.
Total lifting migas sebesar 1,8 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak 752 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 1,06 juta boepd.
"Kondisi cadangan migas kita [Indonesia] tidak berubah dalam 10 tahun terakhir. Kita hanya memiliki kurang dari 0,5% terhadap total cadangan minyak dunia. Begitu pun juga gas, tidak lebih dari 2% terhadap total cadangan gas dunia," ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial dalam Forum Fasilitas Produksi Migas, Selasa (9/7/2019).
Temuan cadangan baru di Cepu memang jadi kabar gembira, tapi secara jangka panjang tak memberikan harapan besar apalagi membantu masalah klasik defisit migas Indonesia.
SKK Migas memproyeksikan produksi migas nasional masih akan terus mengalami penurunan hingga tahun 2050. Selain itu, Exxon sebagai pengelola di Blok Cepu masih proses high rate test untuk melihat kemampuan fasilitas dan sumur untuk berproduksi lebih tinggi dari saat ini sejalan temuan cadangan baru.
![]() |
Next >>>
Next Page
Cepu Masih Uji Produksi
Pages
Most Popular