
Rupiah Sekarang Terkuat di Asia, Tapi Awas Tersandung CAD!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 August 2019 10:35

Meski saat ini menguat, tetapi rasanya jalan rupiah tidak akan mulus. Bank Indonesia (BI) baru saja merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2019 yang bisa menjadi sentimen negatif bagi mata uang Tanah Air.
BI melaporkan NPI kuartal II-2019 defisit US$ 1,98 miliar. Transaksi berjalan (current account) tercatat mengalami defisit US$ 8,44 miliar atau 3,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Terdalam sejak kuartal IV-2018.
NPI yang defisit berarti keseimbangan eksternal Indonesia agak rentan. Devisa yang keluar dari perekonomian lebih besar dari yang masuk, sehingga membuat nilai tukar rawan melemah.
Apalagi ada defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuartal II-2019 lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya. Transaksi berjalan adalah fondasi penting bagi nilai tukar mata uang, karena mencerminkan pasokan devisa yang lebih jangka panjang dari ekspor-impor barang dan jasa.
Oleh karena itu, rupiah sebenarnya diterpa sentimen negatif yang lumayan mengerikan. Semoga rupiah mampu melewatinya dan berhasil membukukan penguatan tiga hari beruntun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
BI melaporkan NPI kuartal II-2019 defisit US$ 1,98 miliar. Transaksi berjalan (current account) tercatat mengalami defisit US$ 8,44 miliar atau 3,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Terdalam sejak kuartal IV-2018.
Apalagi ada defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuartal II-2019 lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya. Transaksi berjalan adalah fondasi penting bagi nilai tukar mata uang, karena mencerminkan pasokan devisa yang lebih jangka panjang dari ekspor-impor barang dan jasa.
Oleh karena itu, rupiah sebenarnya diterpa sentimen negatif yang lumayan mengerikan. Semoga rupiah mampu melewatinya dan berhasil membukukan penguatan tiga hari beruntun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular