IHSG Jatuh 2 Hari, Cuan Emiten BUMN Amblas Rp 101 T

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
06 August 2019 10:34
Pekan ini, pasar keuangan Indonesia dihantam habis-habisan.
Foto: Gedung Kementerian BUMN (detik.com/Hendra Kusuma)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini, pasar keuangan Indonesia dihantam habis-habisan seiring dengan semakin tingginya ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia Amerika Serikat (AS) dan China. Belum lagi ditambah rilis data ekonomi terbaru Tanah Air juga cukup mengkhawatirkan.

Pada perdagangan sesi I pagi ini, Selasa (6/8/2019), Indeks Harga Saham Gabungan sudah anjlok 1,63% ke level 6.075,11, setelah sebelumnya digempur pada penutupan perdagangan kemarin (5/8/2019) dengan anjlok 2,59%.


Perang dagang AS dan China makin membara dengan Presiden AS Donald Trump yang memutuskan pengenaan tarif 10% atas produk impor asal Negeri Tiongkok senilai US$ 300 miliar per 1 September 2019. Beijing pun membalas dengan membatalkan pembelian produk-produk pertanian asal AS, dilansir CNBC International.

Selain itu, BPS mencatat ekonomi Indonesia kuartal II-2019 sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY). Walaupun sesuai ekspektasi, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun 2019 melambat jika dibandingkan capaian pada kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%.

Dengan demikian, wajar saja jika investor memilih kabur dari pasar keuangan Indonesia, tidak terkecuali melepas kepemilikannya pada emiten milik pemerintah (BUMN).

Pasar Keuangan Merah, Emiten BUMN Rugi Rp 101 TFoto: Kapitalisasi BUMN


Tabel di atas menunjukkan dalam 2 hari perdagangan pekan ini, Senin dan Selasa, kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) ke-19 emiten pelat merah kompak terkikis seiring dengan anjoknya bursa saham Tanah Air.

Emiten BUMN yang kapitalisasi pasarnya turun paling besar adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang anjlok hingga Rp 39,08 triliun. Kemudian disusul oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp 18,82 triliun dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok Rp 18,48 triliun.

Lebih lanjut, total berkurangnya cuan yang dicatatkan emiten pelat merah karena penurunan market cap mencapai Rp 100,94 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/tas) Next Article Perdagangan Baru 30 Menit, 18 Saham Blue Chips Dekati ARB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular