
Data Inflasi Tak Pengaruhi Rupiah, Blame It on The Fed!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 August 2019 12:28

Jawabannya adalah tekanan eksternal yang begitu kuat. Lihat saja, hampir seluruh mata uang utama Asia melemah di hadapan dolar AS.
Berikut perkembangan kurs dolar AS dibandingkan mata uang utama Benua Kuning pada pukul 12:15 WIB:
Tidak hanya di Asia, dolar AS pun menguat secara global. Pada pukul 12:16 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,28%.
Sejauh ini laju dolar AS belum terbendung, bahkan semakin kuat. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index menguat nyaris 1% sedangkan selama sebulan ke belakang kenaikannya mencapai 2,13%. Luar biasa.
'Doping' buat mata uang Negeri Paman Sam hari ini adalah hasil rapat komite pengambil kebijakan Bank Sentral AS (The Federal Reserves/TheFed), Federal Open Market Committee/FOMC. Seperti yang sudah diperkirakan, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2-2,25%.
Sebenarnya yang menjadi biang kerok adalah pernyataan Powell dalam jumpa pers usai rapat. Powell memberi kode yang cukup keras bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga acuan secara agresif.
"Saya perjelas. Ini bukan awal dari rangkaian panjang penurunan suku bunga," tegasnya, seperti dikutip dari Reuters.
Selepas pernyataan itu, Powell kemudian mengatakan hal yang agak berkebalikan. "Saya tidak bilang hanya akan ada sekali penurunan suku bunga," ujarnya.
Namun pelaku pasar terlanjur berpersepsi bahwa The Fed tidak terlampau kalem alias dovish. Sisa-sisa hawkish dari tahun lalu sepertinya masih ada dalam diri Powell.
Bahkan pelaku pasar kini memperkirakan tidak ada lagi penurunan suku bunga acuan hingga akhir tahun. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate tetap di 2-2,25% pada akhir 2019 adalah 43,2%, tertinggi di antara peluang lainnya.
Perkembangan ini membuat dolar AS melaju kencang. Penurunan suku bunga acuan yang tidak agresif, bahkan mungkin tidak ada lagi sampai akhir 2019, membuat investasi di dolar AS tidak rugi-rugi banget lah. Ini menjadi faktor utama penyebab keperkasaan dolar AS terhadap hampir seluruh mata uang, tidak terkecuali rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Berikut perkembangan kurs dolar AS dibandingkan mata uang utama Benua Kuning pada pukul 12:15 WIB:
Sejauh ini laju dolar AS belum terbendung, bahkan semakin kuat. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index menguat nyaris 1% sedangkan selama sebulan ke belakang kenaikannya mencapai 2,13%. Luar biasa.
'Doping' buat mata uang Negeri Paman Sam hari ini adalah hasil rapat komite pengambil kebijakan Bank Sentral AS (The Federal Reserves/TheFed), Federal Open Market Committee/FOMC. Seperti yang sudah diperkirakan, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2-2,25%.
Sebenarnya yang menjadi biang kerok adalah pernyataan Powell dalam jumpa pers usai rapat. Powell memberi kode yang cukup keras bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga acuan secara agresif.
"Saya perjelas. Ini bukan awal dari rangkaian panjang penurunan suku bunga," tegasnya, seperti dikutip dari Reuters.
Selepas pernyataan itu, Powell kemudian mengatakan hal yang agak berkebalikan. "Saya tidak bilang hanya akan ada sekali penurunan suku bunga," ujarnya.
Namun pelaku pasar terlanjur berpersepsi bahwa The Fed tidak terlampau kalem alias dovish. Sisa-sisa hawkish dari tahun lalu sepertinya masih ada dalam diri Powell.
Bahkan pelaku pasar kini memperkirakan tidak ada lagi penurunan suku bunga acuan hingga akhir tahun. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate tetap di 2-2,25% pada akhir 2019 adalah 43,2%, tertinggi di antara peluang lainnya.
![]() |
Perkembangan ini membuat dolar AS melaju kencang. Penurunan suku bunga acuan yang tidak agresif, bahkan mungkin tidak ada lagi sampai akhir 2019, membuat investasi di dolar AS tidak rugi-rugi banget lah. Ini menjadi faktor utama penyebab keperkasaan dolar AS terhadap hampir seluruh mata uang, tidak terkecuali rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular