
Banyak Proyek, Pendapatan Adhi Karya Kok Anjlok?
Houtmand P Saragih & Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
30 July 2019 12:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan sesi I bursa saham Indonesia hari ini (30/7/2019), harga saham emiten BUMN Karya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), tercatat menguat 2,41% menjadi Rp 1.485/unit saham. Investor asing juga tercatat membukukan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 411,28 juta.
Salah satu katalis yang mendorong aksi beli pelaku pasar pada emiten tersebut adalah rilis laporan keuangan perusahaan yang mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih positif, meskipun tipis.
Sepanjang semester pertama tahun ini, ADHI berhasil mengantongi keuntungan sebesar Rp 215 miliar atau naik tipis 1,08% jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 212,71 miliar.
Laba bersih perusahaan memang hanya tumbuh tipis, namun perolehan tersebut mampu dicatatkan saat total pemasukan anjlok 10,79% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Hingga akhir Juni 2019, total pendapatan perusahaan turun ke level Rp 5,43 triliun, dari capaian semester I-2018 yang mencapai Rp 6,08 triliun.
Pendapatan semester pertama tahun memang anjlok, tapi sejatinya pad kuartal kedua atau periode April hingga Juni 2019, pemasukan perusahaan lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2018, dan lebih baik dari kuartal I-2019.
Pada kuartal kedua tahun ini, ADHI kenaikan penjualan sebesar 5,35% YoY menjadi Rp 3,1 triliun, dimana nilai tersebut lebih besar dari perolehan kuartal sebelumnya yang hanya Rp 2,33 triliun.
Untuk diketahui, hingga akhir Maret 2019, total pendapatan perusahaan terkoreksi cukup dalam, yakni 25,9% secara tahunan yang disebabkan oleh anjloknya pemasukan dari jasa konstruksi dan konsultasi manajemen & rekayasa industri.
Alhasil, bisa disimpulkan rapor merah pos pendapatan dikarenakan dari penurunan signifikan pada kuartal pertama tahun ini.
Lebih lanjut, pada semester pertama tahun ini, laba bersih perusahaan mampu tumbuh positif karena bagian laba ventura bersama meroket lebih dari tiga kali lipat.
Pos bagian laba ventura bersama tercatat melesat 218,49% YoY menjadi RP 126,98 miliar dari hanya Rp 39,87 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, ADHI juga berhasil membukukan pendapatan lainnya sebesar Rp 32,7 miliar. Padahal pada pos yang sama tahun lalu, perusahaan tidak mencatatkan pendapatan namun beban senilai Rp 13,39 miliar.
Di lain pihak, dari sisi pos neraca, total aset perusahaan pada semester I-2019 sebesar Rp 31,4 triliun. Sedangkan total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp 20,01 triliun dan Rp 6,38 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa) Next Article LRT Rampung, Adhi Bocorkan Mega Proyek Berikutnya
Salah satu katalis yang mendorong aksi beli pelaku pasar pada emiten tersebut adalah rilis laporan keuangan perusahaan yang mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih positif, meskipun tipis.
Sepanjang semester pertama tahun ini, ADHI berhasil mengantongi keuntungan sebesar Rp 215 miliar atau naik tipis 1,08% jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 212,71 miliar.
Hingga akhir Juni 2019, total pendapatan perusahaan turun ke level Rp 5,43 triliun, dari capaian semester I-2018 yang mencapai Rp 6,08 triliun.
Pendapatan semester pertama tahun memang anjlok, tapi sejatinya pad kuartal kedua atau periode April hingga Juni 2019, pemasukan perusahaan lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2018, dan lebih baik dari kuartal I-2019.
Pada kuartal kedua tahun ini, ADHI kenaikan penjualan sebesar 5,35% YoY menjadi Rp 3,1 triliun, dimana nilai tersebut lebih besar dari perolehan kuartal sebelumnya yang hanya Rp 2,33 triliun.
Untuk diketahui, hingga akhir Maret 2019, total pendapatan perusahaan terkoreksi cukup dalam, yakni 25,9% secara tahunan yang disebabkan oleh anjloknya pemasukan dari jasa konstruksi dan konsultasi manajemen & rekayasa industri.
Alhasil, bisa disimpulkan rapor merah pos pendapatan dikarenakan dari penurunan signifikan pada kuartal pertama tahun ini.
Lebih lanjut, pada semester pertama tahun ini, laba bersih perusahaan mampu tumbuh positif karena bagian laba ventura bersama meroket lebih dari tiga kali lipat.
Pos bagian laba ventura bersama tercatat melesat 218,49% YoY menjadi RP 126,98 miliar dari hanya Rp 39,87 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, ADHI juga berhasil membukukan pendapatan lainnya sebesar Rp 32,7 miliar. Padahal pada pos yang sama tahun lalu, perusahaan tidak mencatatkan pendapatan namun beban senilai Rp 13,39 miliar.
Di lain pihak, dari sisi pos neraca, total aset perusahaan pada semester I-2019 sebesar Rp 31,4 triliun. Sedangkan total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp 20,01 triliun dan Rp 6,38 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa) Next Article LRT Rampung, Adhi Bocorkan Mega Proyek Berikutnya
Most Popular