IHSG Berhasil 'Balas Dendam', Tapi Harus Tetap Hati-hati!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 July 2019 09:43
Waspadai Rilis Angka Realisasi Investasi
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Namun, pelaku pasar saham tanah air jangan langsung kelewat senang dulu. Pasalnya, dari dalam negeri ada sentimen yang bisa membuat IHSG putar balik ke zona merah.

Pada pukul 10:30 WIB hari ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dijadwalkan merilis angka realisasi investasi. Sebagai informasi, realisasi investasi yang dimaksud di sini bukanlah investasi di pasar modal, melainkan investasi riil.

Pelaku pasar akan mecermati betul realisasi penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI). Bagi Indonesia, yang terpenting itu bukanlah penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau domestic direct investment (DDI), melainkan PMA.

Pasalnya, dari total penanaman modal di tanah air, lebih dari 50% disumbang oleh PMA. Karena nilainya lebih besar, tentu pertumbuhan PMA yang signifikan akan lebih terasa bagi perekonomian ketimbang pertumbuhan PMDN.

Untuk diketahui, pertumbuhan PMA di era Joko Widodo (Jokowi) sangatlah mengecewakan. Pada tahun 2014, PMA tercatat tumbuh 13,54% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013. Pada tahun 2015, pertumbuhannya sempat naik menjadi 19,22%.

Dalam dua tahun berikutnya (2016-2017), PMA hanya tumbuh di kisaran satu digit. Pada tahun 2018, PMA bahkan tercatat ambruk hingga 8,8%. Untuk periode kuartal I-2019, PMA kembali jatuh yakni sebesar 0,92% secara tahunan, jauh memburuk dibandingkan capaian periode kuartal I-2018 yakni pertumbuhan sebesar 12,27%.

Jika PMA masih saja lesu, bisa dikatakan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tidaklah kinclong. Hal ini tentu bukan kabar baik bagi pasar saham.

Asal tahu saja, sekuritas-sekuritas besar berbendera asing kini memproyeksikan bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh di bawah 5% pada tahun 2019.  Melansir konsensus yang dihimpun oleh Bloomberg, JPMorgan Chase dan Goldman Sachs Group memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,9% pada tahun ini, sementara Deutsche Bank menaruh proyeksinya di level 4,8%.

Untuk periode kuartal I-2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,19% YoY.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular