Rugi Kredit Anjlok, Laba Bank Permata Ngacir 146,29%

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
29 July 2019 14:24
Semester I-2019, Laba bersih BNLI melesat lebih dari dua kali lipat atau 146,29% secara tahunan (year-on-year/YoY). Sedangkan pendapatan bunga bersih naik 2,56%
Foto: CNBC Indonesia TV
Jakarta, Indonesia - PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan kinerja yang cemerlang pada semester pertama tahun ini. Laba bersih perusahaan melesat lebih dari dua kali lipat atau 146,29% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Saham perusahaan pun langsung laris manis, dimana hingga berita ini ditulis volume perdagangan BNLI sudah mencapai 21,59 juta unit dari rata-rata volume transaksi harian yang sebesar 25,63 juta unit. Harga saham perusahaan pun naik 2,29% ke level Rp 895/unit saham.


Berdasarkan laporan keuangan interim Juni 2019, BNLI tercatat mengantongi keuntungan sebesar Rp 711,39 miliar dari Rp 288,84 miliar di periode yang sama tahun lalu. Alhasil, margin bersih perusahaan langsung melesat dari 5,34% menjadi 12,3%.

Lebih lanjut, sejatinya pendapatan bunga bersih perusahaan tumbuh cenderung stagnan dengan hanya mencatatkan kenaikan sebesar 2,56% YoY menjadi Rp 2,7 triliun.

Pendapatan bunga bersih BNLI tumbuh tipis karena, beban bunga yang dicatatkan hingga akhir Juni 2019 naik 11,14% dibandingkan tahun lalu, yakni dari Rp 2,77 triliun menjadi Rp 3,08 triliun.


Selain itu, dikarenakan pendapatan provisi (dan komisi) serta pendapatan operasional lainnya turun, pada dasarnya total pendapatan operasional perusahaan lebih rendah dibandingkan semester I-2018.

Merujuk pada laporan keuangan perusahaan, pada 6 bulan pertama tahun ini, BNLI hanya membukukan total pendapatan operasional sebesar Rp 3,66 triliun atau Rp 49,14 miliar lebih rendah dari total pendapatan operasional semester I-2018.

Juru kunci yang mendongkrak kinerja laba bersih BNLI adalah anjloknya nilai kerugian yang dicatatkan pada pos penurunan nilai aset keuangan.

Pada akhir Juni tahun lalu, perusahaan membukukan kerugian penurunan nilai aset keuangan mencapai Rp 1,07 triliun. Akan tetapi, pada akhir Juni 2019, kerugian yang dicatatkan hanya sebesar Rp 438,51 miliar atau turun 59,13% secara tahunan.

Dalam laporan keuangan, anjloknya kerugian dalam pos tersebut, dikarenakan jumlah kerugian dari kredit yang diberikan terkoreksi hingga 62,3% YoY.

Di lain pihak pada pos neraca, total aset BNLI sepanjang semester I tahun ini lebih sebesar Rp 147,77 triliun, menurun dari perolehan Desember 2018 yang ada di Rp 152,89 triliun.

Sementara itu, total liabilitas dan total ekuitas perusahaan masing-masing sebesar Rp 124,46 triliun dan Rp 23,31 triliun.

Bos Astra Jawab Polemik Soal Bank Permata
[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular