
Video
Terus Merugi, Garuda Disarankan untuk Cost Restructuring
CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
29 July 2019 09:34
Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam restatement (menyajikan ulang) laporan keuangan , PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tahun buku 2018, GIAA mencatatat kerugian US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,45 triliun. Dari laporan terbaru ini terdapat selisih US$ 180 juta dari laporan keuangan pertama , dimana GIAA melaporkan keuntungan US$ 5 juta atau setara Rp 70,02 miliar.
Analis menilai, Ke depan jika Garuda bisa menekan biaya operasional, maka GIAA bisa meraih keuntungan, mengingat permasalahan direct operational expense tidak pernah terselesaikan. Senior VP Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial mengatakan seharusnya Garuda melakukan total cost restructuring, karena dari tahun 2016-2108 terdapat pertumbuhan sale 9%-12% tetapi pertumbuhan (direct operational expense) juga mengalami peningkatan yang sama, ini artinya tidak ada laba bersih atau minus keuntungan.
Selengkapnya saksikan dialog Maria Katarina dengan Senior VP Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 29/7/2019).
Analis menilai, Ke depan jika Garuda bisa menekan biaya operasional, maka GIAA bisa meraih keuntungan, mengingat permasalahan direct operational expense tidak pernah terselesaikan. Senior VP Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial mengatakan seharusnya Garuda melakukan total cost restructuring, karena dari tahun 2016-2108 terdapat pertumbuhan sale 9%-12% tetapi pertumbuhan (direct operational expense) juga mengalami peningkatan yang sama, ini artinya tidak ada laba bersih atau minus keuntungan.
Selengkapnya saksikan dialog Maria Katarina dengan Senior VP Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 29/7/2019).
Tags
Related Videos
Recommendation

-
1.
-
2.
-
3.