Melemah 0,06% Tapi Rupiah Sudah Terlemah di Asia, Kok Bisa?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 July 2019 09:33
Padahal Dolar AS Sedang Tiarap
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dolar AS sejatinya sedang melemah secara global. Pada pukul 08:49 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,1%. 

Laju dolar AS tertahan oleh dua faktor utama. Pertama adalah ambil untung (profit taking).  

Dalam sepekan terakhir, Dollar Index sudah naik 0,67% sementara selama sebulan ke belakang penguatannya mencapai 1,85%. Ya, dolar AS mungkin sudah terlalu mahal sehingga memancing nafsu investor untuk melepas mata uang ini. Tekanan jual membuat dolar AS melemah. 

 

Faktor kedua adalah rilis data penting di Negeri Adidaya. US Bureau of Economic Analysis pada akhir pekan lalu mengumumkan angka pembacaan awal pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal II-2019 yaitu 2,1% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized). Melambat lumayan tajam dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,1%. 

Data ini membuat pasar kembali yakin bahwa Bank Sentral (The Federal Reserves/The Fed) bisa saja memangkas suku bunga acuan dengan agresif. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada rapat The Fed 31 Juli adalah 79,6%, turun dibandingkan posisi akhir pekan lalu yaitu 81,2%. Sementara peluang pemangkasan 50 bps adalah 20,4%, naik dari sebelumnya 18,8%. 

Penurunan suku bunga acuan, apalagi lumayan agresif, tentu berimbas negatif terhadap nilai tukar mata uang. Berinvestasi di mata uang tersebut menjadi kurang menarik, karena tidak ada pemanis berupa suku bunga. 

Namun sejauh ini rupiah belum bisa memanfaatkan hal tersebut. Maklum, rupiah memang sudah menguat lumayan tajam. Bahkan kalau dilihat sejak awal tahun, rupiah adalah mata uang terbaik kedua di Asia, hanya kalah dari baht Thailand. 

 

Oleh karena itu, koreksi teknikal memang akan selalu membayangi gerak rupiah. Sayang sekali, karena sebenarnya hari ini dolar AS sedang 'jinak'.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular