Industri Singapura Terendah Sejak 2015, Straits Times Lesu

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
29 July 2019 08:41
Indeks Straits Times dibuka melemah tipis 0,05% menjadi 3.362,17 poin
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura memulai perdagangan awal pekan dengan masuk di zona merah seiring dengan masih membekasnya kekhawatiran investor atas rilis data produksi industri bulan Juni Negeri Singa yang anjlok ke level terendah dalam empat tahun terakhir.

Indeks Straits Times (STI) dibuka melemah tipis 0,05% menjadi 3.362,17 poin, tapi hingga berita ini dimuat STIĀ terkoreksi semakin dalam dengan melemah 0,36% ke levelĀ 3,351.53 poin.

Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 2 mencatatkan kenaikan harga, 24 saham melemah, dan 4 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Sepanjang pekan kemarin, bursa saham acuan Negeri Singa tercatat melemah 0,64%, dimana koreksi terdalam terjadi pada akhir pekan.

Pada Jumat (26/7/2019), indeks Straits Times ditutup melemah 0,73% ke level 3.356,49 poin. Hal ini dikarenakan produksi manufaktur di bulan Juni tercatat anjlok 6,9% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Capaian tersebut merupakan level terendah setidaknya sejak Desember 2015 yang mencatatkan pertumbuhan negatif 11,9% YoY. Meskipun nilainya memang lebih baik dari konsensus pasar yang memproyeksi kontraksi 7,9% YoY, dilansir Reuters.

Produksi industri Singapura bulan lalu anjlok dikarenakan produksi barang elektronik tercatat merosot 18,8% YoY, setelah sebelumnya tercatat anjlok 10,8% YoY di bulan Mei.

Semakin dalamnya koreksi di sektor yang menyumbang hampir sepertiga dari total produksi industri Singapura, membawa kekhawatiran bahwa ekonomi Singapura semakin membuktikan indikasi adanya resesi dalam beberapa bulan ke depan.

Terlebih lagi data ekonomi terbaru dari salah satu rekan dagang terbesar Singapura, yakni China, juga menunjukkan hasil yang mengecewakan.

Produksi industri Negeri Tiongkok bulan Juni anjlok 3,1% secara tahunan, setelah sebelumnya membukukan ekspansi 1,1% YoY pada bulan Mei, dilansir Trading Economics.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis data ekspor, impor, dan indeks harga produsen Singapura bulan Juni yang akan dirilis pada pukul 12:00 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Tanda-tanda Resesi Mencuat, Straits Times Babak Belur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular