Tak Usah Risau, Harga Emas Dunia Turun Dikit Rp 638.396/gram

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
27 July 2019 13:25
Akan tetapi, para kolektor safe haven satu ini tidak perlu khawatir.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Senada dengan pergerakan rupiah, sepanjang pekan ini harga emas dunia juga condong merosot. Harga emas di pasar spot pada akhir pekan ditutup di level US$ 1.418,31 per troy ounce atau setara Rp 638,396 per gram (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Dengan demikian, dalam sepekan harga emas dunia terkoreksi 0,46%, mirip dengan koreksi yang dicatatkan Mata Uang Garuda, yakni 0,5%.

Akan tetapi, para kolektor safe haven satu ini tidak perlu khawatir. Pasalnya, meskipun melemah, harga emas di pasar spot masih anteng di atas level psikologis US$ US$ 1.400, yang mana terakhir kali dicapai pada akhir Agustus 2013.



Sama halnya dengan rupiah, sentimen yang turut memicu pelemahan harga emas dunia adalah rapat kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB).

Suku bunga ECB yakni main refinancing rate, lending facility, dan deposit facility masing-masing dipertahankan sebesar 0%, 0,25% dan -0,4%. Keputusan tersebut diambil Presiden ECB Mario Draghi mengingat tidak ada resiko signifikan perihal resesi di kawasan Uni Eropa.

Atas investor tersebut, pelaku pasar global khawatir Bank Sentral AS/The Fed tidak akan terlalu agresif dalam melonggarkan kebijakan moneternya.

Melansir situs CME Fedwatch, probabilitas pemangkasan suku bunga acuan AS sebesar 50 basis poin (bps) turun menjadi 21,4%, yang minggu lalu ada di 24%. Kemudian, peluang penurunan sebesar 25 bps naik menjadi 78,6%, dari minggu kemarin yang sebesar 76%.

Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset ini. Jika ternyata tingkat suku bunga global masih menarik, investor tentu memilih untuk bermain di aset beresiko.

Selain itu, logam mulia juga sangat terkait dengan nilai tukar dolar AS.

Sepanjang pekan ini indeks dolar AS juga tercatat menguat 0,7%. Kala greenback menguat, harga emas akan turun karena karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS, begitu juga sebaliknya.

Lebih lanjut, seiring dengan melemahnya harga emas dunia, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga loyo. Dalam sepekan, harga emas Antam terkoreksi 0,15% atau merosot Rp 12.000/gram.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Emas, How High Can You Fly

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular