
Alamak! Anjlok 1,19%, Tak Ada Happy Weekend Buat IHSG
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 July 2019 16:45

Lebih lanjut, kabar pertemuan delegasi AS dan China yang kemarin mampu menghijaukan bursa saham Asia kini terbukti sudah tak bertaji. Dalam wawancara dengan CNBC International pada hari Rabu (24/7/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa dirinya dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan bertandang ke China pada hari Senin (29/7/2019) untuk kemudian menggelar negosiasi dagang selama dua hari yang dimulai sehari setelahnya (Selasa, 30/7/2019).
Namun, Mnuchin mengungkapkan bahwa saat ini ada banyak masalah yang belum bisa dipecahkan oleh kedua belah pihak.
“Saya akan mengatakan bahwa ada banyak permasalahan (yang belum bisa dipecahkan),” kata Mnuchin, dilansir dari CNBC International.
Sebelumnya, pejabat Gedung Putih memberi sinyal bahwa kesepakatan dagang kedua negara membutuhkan waktu yang lama untuk bisa diteken atau sekitar enam bulan. Ada kemungkinan yang besar bahwa perang dagang AS-China akan berlanjut hingga ke tahun 2020.
Dengan kesepakatan dagang yang tampak akan sulit diteken dalam waktu dekat, tentu ada kemungkinan bahwa perang dagang AS-China justru akan tereskalasi. Apalagi, Presiden AS Donald Trump sudah berulang kali mengancam akan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai sekitar US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak oleh perang dagang. Jika benar ini yang terjadi, perekonomian dunia akan kian loyo.
Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar. (ank/hps)
Namun, Mnuchin mengungkapkan bahwa saat ini ada banyak masalah yang belum bisa dipecahkan oleh kedua belah pihak.
“Saya akan mengatakan bahwa ada banyak permasalahan (yang belum bisa dipecahkan),” kata Mnuchin, dilansir dari CNBC International.
Dengan kesepakatan dagang yang tampak akan sulit diteken dalam waktu dekat, tentu ada kemungkinan bahwa perang dagang AS-China justru akan tereskalasi. Apalagi, Presiden AS Donald Trump sudah berulang kali mengancam akan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai sekitar US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak oleh perang dagang. Jika benar ini yang terjadi, perekonomian dunia akan kian loyo.
Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar. (ank/hps)
Pages
Most Popular