
BI Bicara Soal Panda Bond, Menarikkah?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
26 July 2019 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini tampaknya belum memberi sinyal menerbitkan surat utang Panda Bond. Namun saat berbicara soal Panda Bond, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Ini kan reguler, sudah koordinasi dengan pemerintah. Jadi tiap terbitkan kami koordinasi. Persiapan tidak ada yang khusus, pelaksanaannya reguler," kata Perry di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (26/7/2019).
Persiapan yang dilakukan, kata Perry, sama saja dengan persiapan saat penerbitan Sukuk atau Samurai Bond. Bedanya, Panda Bond baru pertama kali.
"Proses dari perencanaan tahunan sampai koordinasi regular atau teknis roadshow selalu kita bersama pemerintah BI dan OJK bersama," jelasnya.
Perry menjelaskan tiap penerbitan surat utang oleh pemerintah di luar negeri baik dalam bentuk dolar atau euro akan menguntungkan bagi pemerintah RI. Nantinya, pendapatan dari surat utang akan masuk ke rekening pemerintah yang ada di BI.
"[bisa] tingkatkan cadangan devisa dan memperkuat stabilitas rupiah," ujarnya.
Sebelumnya, di awal tahun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku masih terus mengkaji penerbitan obligasi atau surat berharga negara (SBN) dalam denominasi mata uang China, Renmimbi yaitu Panda Bond.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengklaim, pemerintah sudah mendapatkan banyak permintaan untuk menerbitkan obligasi tersebut.
Namun, pemerintah menegaskan tidak akan begitu saja memenuhi permintaan para investor. Penerbitan obligasi dalam denominasi mata uang lain, saat ini masih terus dikaji.
(dru) Next Article Dolar Rp16.200 BI Rate Naik Jadi 6,25%, Ini Alasannya!
"Ini kan reguler, sudah koordinasi dengan pemerintah. Jadi tiap terbitkan kami koordinasi. Persiapan tidak ada yang khusus, pelaksanaannya reguler," kata Perry di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (26/7/2019).
Persiapan yang dilakukan, kata Perry, sama saja dengan persiapan saat penerbitan Sukuk atau Samurai Bond. Bedanya, Panda Bond baru pertama kali.
Perry menjelaskan tiap penerbitan surat utang oleh pemerintah di luar negeri baik dalam bentuk dolar atau euro akan menguntungkan bagi pemerintah RI. Nantinya, pendapatan dari surat utang akan masuk ke rekening pemerintah yang ada di BI.
"[bisa] tingkatkan cadangan devisa dan memperkuat stabilitas rupiah," ujarnya.
Sebelumnya, di awal tahun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku masih terus mengkaji penerbitan obligasi atau surat berharga negara (SBN) dalam denominasi mata uang China, Renmimbi yaitu Panda Bond.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengklaim, pemerintah sudah mendapatkan banyak permintaan untuk menerbitkan obligasi tersebut.
Namun, pemerintah menegaskan tidak akan begitu saja memenuhi permintaan para investor. Penerbitan obligasi dalam denominasi mata uang lain, saat ini masih terus dikaji.
(dru) Next Article Dolar Rp16.200 BI Rate Naik Jadi 6,25%, Ini Alasannya!
Most Popular