Inilah Detil Emiten Penghuni Indeks LQ45 yang Baru

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 July 2019 14:31
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merilis daftar baru 45 saham yang paling likuid dalam Indeks LQ45. Berikut detil informasinya.
Foto: Gedung Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merilis daftar 45 saham yang paling likuid yang tergabung dalam Indeks LQ45. Indeks ini akan berlaku untuk periode perdagangan Agustus 2019 hingga Januari 2020, Kamis (25/7/2019) kemarin di Jakarta.

Pihak otoritas bursa memasukan nama-nama baru yakni: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

Saham-saham tersebut dipilih pihak bursa dikarenakan likuiditasnya yang tinggi dan kapitalisasi pasarnya yang cukup besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Berikut keterangan selengkapnya mengenai penghuni baru indeks LQ45 tersebut:

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS)

Selama semester I 2019, Saham BTPS semakin ramai ditransaksikan para pelaku pasar dengan catatan nilai transaksi sebanyak Rp 13,63 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan Rp 8,25 triliun dari angka transaksi semester II tahun 2018 pada angka Rp 5,38 triliun.

Kapitalisasi pasarnya saat ini sebesar Rp 25,576 triliun. Secara persentase sahamnya dimiliki publik sebesar 30% (free float), adapun sisanya sebesar 70% dimiliki induknya yakni PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN).

Pada kuartal I lalu kinerja BTPS mencatatkan laba bersih (net income) sebesar Rp 288,40 miliar, angka tersebut meningkat 36% dibandingkan net income kuartal I tahun 2018 yang mencapai Rp 211,96.

Sejak awal tahun harga sahamnya mengalami kenaikan 84%.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Saham berkode CTRA belakangan cukup ramai ditransaksikan pelaku pasar karena sentimen penurunan suku bunga. Nilai transaksinya selama semester I 2019 mencapai Rp 4,7 triliun, angka tersebut mengalami kenaikan Rp 3,1 triliun dari angka transaksi semester II tahun 2018 pada angka Rp 1,5 triliun.

Kapitalisasi pasarnya saat ini sebesar Rp 23,75 triliun. Secara persentase, saham free float nya sebesar 53%, adapun sisanya sebesar 47% dimiliki PT Sang Pelopor.

Pada kuartal I lalu kinerja CTRA mencatatkan laba bersih (net income) sebesar Rp 283,1 miliar, angka tersebut meningkat 126% dibandingkan net income kuartal I 2018 yang hanya Rp 125,25 miliar.

Sejak awal tahun harga sahamnya mengalami kenaikan 27%.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Saham berkode JPFA juga banyak ditransaksikan pelaku pasar karena karena fluktuasi harga ayam. Nilai transaksinya selama semester I 2019 mencapai Rp 8,95 triliun, angka tersebut mengalami kenaikan Rp 6,5 triliun dibandingkan transaksi semester II tahun 2018 pada angka Rp 2,5 triliun.

Kapitalisasi pasarnya saat ini sebesar Rp 18,93 triliun. Secara persentase, saham free float-nya sebesar 47,5%, dan sisanya sebesar 52,5% dimiliki Credit Suisse AG Singapore TRUST.

Pada kuartal I lalu kinerja JPFA mencatatkan laba bersih (net income) sebesar Rp 310,74 miliar, angka tersebut mengalami penurunan 28,3% dibandingkan net income kuartal I 2018 yang hanya Rp 433,39 miliar.

Sejak awal tahun harga sahamnya mengalami penurunan 25%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Dari ITMG Hingga JPFA, Ini 5 Saham LQ45 yang Cuan Sampai 10%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular