
Duh! Pendapatan Jasa Marga Anjlok 25%, Ini Penyebabnya
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
23 July 2019 14:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) baru saja merilis laporan keuangan kuartal II-2019, dimana total pendapatan perusahaan tercatat anjlok hingga 25,87% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Hingga akhir Juni 2019, JSMR hanya mampu mencatat pemasukan sebesar Rp 13,83 triliun, turun dari perolehan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 18,66 triliun.
Jika ditelaah lebih seksama, anjloknya pendapatan perusahaan disebabkan oleh penurunan signifikan pada pos pendapatan konstruksi menjadi Rp 8,68 triliun dari capaian semester I-2018 yang sebesar Rp 13,87 triliun.
Sebenarnya kontribusi terbesar pendapatan JSMR berasal dari pendapatan konstruksi. Namun marjin kotor yang diterima dari lini usaha tersebut kurang dari 1% atau hanya 0,58%.
Hal ini berbeda jauh dengan pendapatan tol dan usaha lainnya yang mampu membukukan marjin kotor hingga 59,14%. Sayangnya kontribusi dari pendapatan tol terhadap total pemasukan perusahaan hanya sebesar 37,27%.
Terlebih lagi, meski pendapatan tol tercatat menguat 7,65% menjadi Rp 5,16 triliun, masih terdapat beberapa ruas jalan tol yang membukukan penurunan pendapatan. Ruas-ruas tersebut di antaranya:
Dengan demikian, besar kemungkinan ketergantungan pada bisnis konstruksi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perusahaan hanya mampu mencatatkan marjin bersih sebesar 7,66%.
Jasa Marga Bagi Dividen Rp 330 M
[Gambas:Video CNBC]
Patut dicatat, pada paruh pertama tahun ini perusahaan membukukan keuntungan one-off (hanya terjadi sekali) dari keuntungan pelepasan investasi sebesar Rp 111,18 miliar.
Jika tidak terdapat keuntungan tersebut, tentunya marjin bersih perusahaan akan terkikis lebih dalam.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Mau Mudik Lebaran, Jasa Marga Bakal Panen Trafik Nih?
Hingga akhir Juni 2019, JSMR hanya mampu mencatat pemasukan sebesar Rp 13,83 triliun, turun dari perolehan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 18,66 triliun.
Jika ditelaah lebih seksama, anjloknya pendapatan perusahaan disebabkan oleh penurunan signifikan pada pos pendapatan konstruksi menjadi Rp 8,68 triliun dari capaian semester I-2018 yang sebesar Rp 13,87 triliun.
Hal ini berbeda jauh dengan pendapatan tol dan usaha lainnya yang mampu membukukan marjin kotor hingga 59,14%. Sayangnya kontribusi dari pendapatan tol terhadap total pemasukan perusahaan hanya sebesar 37,27%.
Terlebih lagi, meski pendapatan tol tercatat menguat 7,65% menjadi Rp 5,16 triliun, masih terdapat beberapa ruas jalan tol yang membukukan penurunan pendapatan. Ruas-ruas tersebut di antaranya:
Ruas Tol | Pendapatan Per Juni 2019 (Miliar Rp) | Pendapatan Per Juni 2018 (Miliar Rp) |
JORR seksi non S | 521.18 | 571.34 |
Cikampek - Padalarang | 441.30 | 509.38 |
Jakarta - Tangerang | 402.50 | 412.56 |
Prof Dr. Ir. Sedyatmo | 282.33 | 336.95 |
Belawan - Medan - Tanjung Morowa | 64.97 | 73.95 |
Ngawi - Kertosono | 0.00 | 29.06 |
Solo - Ngawi | 0.00 | 1.82 |
Dengan demikian, besar kemungkinan ketergantungan pada bisnis konstruksi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perusahaan hanya mampu mencatatkan marjin bersih sebesar 7,66%.
Jasa Marga Bagi Dividen Rp 330 M
[Gambas:Video CNBC]
Patut dicatat, pada paruh pertama tahun ini perusahaan membukukan keuntungan one-off (hanya terjadi sekali) dari keuntungan pelepasan investasi sebesar Rp 111,18 miliar.
Jika tidak terdapat keuntungan tersebut, tentunya marjin bersih perusahaan akan terkikis lebih dalam.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Mau Mudik Lebaran, Jasa Marga Bakal Panen Trafik Nih?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular