Sayang Seribu Sayang, Rupiah Kehabisan Waktu untuk Menguat...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 July 2019 16:26
Harapan Damai Dagang AS-China Bersemi Kembali
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Investor kembali mau masuk ke aset-aset berisiko begitu mendengar ada kabar baik dari hubungan dagang AS-China. Mengutip kantor berita Xinhua, China bersedia membeli lebih banyak produk pertanian asal AS. Komisi Tarif dan Kepabeanan China dikabarkan sedang mengurus izin impor tersebut. 

"Kementerian terkait di China berharap AS bisa segera bertemu dengan pemerintah, dan ingin agar AS menepati janjinya," tulis berita Xinhua. 

Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Perdagangan China Zhong Shan melakukan pembicaraan telepon dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert 'Bobby' Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Pembicaraan itu membahas langkah lanjutan atas komitmen pemimpin kedua negara di Osaka, akhir bulan lalu. 

Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Global Times (harian yang terafilisasi dengan Partai Komunis China), juga menyebutkan perusahaan China akan membeli produk-produk pertanian asal AS. Langkah ini akan diikuti dengan pertemuan delegasi kedua negara. 

"Langkah dari China memberi sinyal adanya niat baik. Ini juga mengindikasikan dialog dagang akan dimulai kembali dalam waktu dekat," cuit Hu di Twitter. 

Meski proses menuju damai dagang mungkin masih panjang, tetapi jalan menuju ke sana mulai ditapaki. Pelaku pasar kembali bergairah dengan masuk ke instrumen-instrumen berisiko di negara berkembang. 

Namun, sekali lagi, sayang. Rupiah yang sempat merasakan angin segar tidak punya cukup waktu untuk memaksimalkannya dengan penguatan. Sayang sekali... 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular