Sayang Seribu Sayang, Rupiah Kehabisan Waktu untuk Menguat...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 July 2019 16:26
Sayang Seribu Sayang, Rupiah Kehabisan Waktu untuk Menguat...
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Sayang sekali, padahal rupiah mampu menipiskan pelemahan cukup signifikan. 

Pada Senin (22/7/2019), US$ 1 setara dengan Rp 13.940 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Kala pembukaan pasar, rupiah melemah 0,07%. Selepas itu depresiasi rupiah semakin dalam, sempat hampir menyentuh minus 0,3%. 


Namun selepas tengah hari, rupiah mampu menipiskan pelemahan. Sedikit demi sedikit depresiasi rupiah terkikis, hingga akhirnya tinggal minus 0,07%. 

Sayang, pasar spot valas Indonesia keburu ditutup. Rupiah kehabisan waktu dan harus puas dengan koreksi tipis, tidak sempat merasakan nikmatnya zona hijau. 

Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini: 

 

Benar-benar sayang, karena sejumlah mata uang utama Asia berhasil menguat di hadapan dolar AS seperti dolar Hong Kong, ringgit Malaysia, dan peso Filipina. Dominasi dolar AS mulai luntur di Asia, sesuatu yang tidak mampu dimanfaatkan oleh rupiah dengan maksimal. 

Andai diberi waktu sedikit lebih lama, siapa tahu rupiah bisa menguat. Siapa tahu...

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 16:25 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Investor kembali mau masuk ke aset-aset berisiko begitu mendengar ada kabar baik dari hubungan dagang AS-China. Mengutip kantor berita Xinhua, China bersedia membeli lebih banyak produk pertanian asal AS. Komisi Tarif dan Kepabeanan China dikabarkan sedang mengurus izin impor tersebut. 

"Kementerian terkait di China berharap AS bisa segera bertemu dengan pemerintah, dan ingin agar AS menepati janjinya," tulis berita Xinhua. 

Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Perdagangan China Zhong Shan melakukan pembicaraan telepon dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert 'Bobby' Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Pembicaraan itu membahas langkah lanjutan atas komitmen pemimpin kedua negara di Osaka, akhir bulan lalu. 

Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Global Times (harian yang terafilisasi dengan Partai Komunis China), juga menyebutkan perusahaan China akan membeli produk-produk pertanian asal AS. Langkah ini akan diikuti dengan pertemuan delegasi kedua negara. 

"Langkah dari China memberi sinyal adanya niat baik. Ini juga mengindikasikan dialog dagang akan dimulai kembali dalam waktu dekat," cuit Hu di Twitter. 

Meski proses menuju damai dagang mungkin masih panjang, tetapi jalan menuju ke sana mulai ditapaki. Pelaku pasar kembali bergairah dengan masuk ke instrumen-instrumen berisiko di negara berkembang. 

Namun, sekali lagi, sayang. Rupiah yang sempat merasakan angin segar tidak punya cukup waktu untuk memaksimalkannya dengan penguatan. Sayang sekali... 


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular