Sepekan Menguat 0,5% Lawan Dolar AS, Rupiah Jadi Raja Asia
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
20 July 2019 18:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sepanjang pekan ini tercatat menguat 0,49% atau sebesar 69 poin, ke level Rp 13.930 terhadap dolar Amerika Serikat (AS), melanjutkan tren penguatan yang telah terbentuk sepanjang Juli.
Pada penutupan perdagangan di pasar spot Jumat (19/7/2019) rupiah berada mampu bertahan di bawah level psikologis 14.000, yang telah disentuhnya sejak pekan lalu. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sesuai dengan tren dunia menjadi pemicunya.
Sepanjang Juli, Rupiah juga tercatat menjadi mata uang terbaik di Asia, melanjutkan tren penguatan yang terbentuk sejak pekan lalu. Sebulan ini, rupiah tercatat telah menguat 1% terhadap dolar AS atau jauh meninggalkan mata uang lainnya.
(Ket: Minus = menguat lawan US$ ; plus = melemah lawan US$)
BI mencatat sepanjang tahun ini, aliran modal asing (capital inflow) masih menyerbu pasar keuangan Indonesia, hingga Rp 192,5 triliun. Rinciannya, asing masuk ke surat berharga negara (SBN) senilai Rp 118,1 triliun dan saham senilai Rp 74 triliun.
"Inflow mencapai Rp 192,5 triliun, terdiri dari Rp 98,5 triliun ke pasar SBN dan Rp 71,5 triliun ke saham," tutur Gubernur BI Perry Warjiyo pada Jumat kemarin.
Kian dovish-nya bank sentral Amerika Serikat (AS) yang diprediksi bakal menurunkan The Federal Funds Rate pada bulan ini sebesar 25-50 basis poin membuat investor global memilih memindahkan dananya dari pasar keuangan di Negara Adidaya tersebut ke negara lain.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Juara Asia Pekan Ini, Pekan Depan Gimana ?
Pada penutupan perdagangan di pasar spot Jumat (19/7/2019) rupiah berada mampu bertahan di bawah level psikologis 14.000, yang telah disentuhnya sejak pekan lalu. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sesuai dengan tren dunia menjadi pemicunya.
Sepanjang Juli, Rupiah juga tercatat menjadi mata uang terbaik di Asia, melanjutkan tren penguatan yang terbentuk sejak pekan lalu. Sebulan ini, rupiah tercatat telah menguat 1% terhadap dolar AS atau jauh meninggalkan mata uang lainnya.
(Ket: Minus = menguat lawan US$ ; plus = melemah lawan US$)
BI mencatat sepanjang tahun ini, aliran modal asing (capital inflow) masih menyerbu pasar keuangan Indonesia, hingga Rp 192,5 triliun. Rinciannya, asing masuk ke surat berharga negara (SBN) senilai Rp 118,1 triliun dan saham senilai Rp 74 triliun.
"Inflow mencapai Rp 192,5 triliun, terdiri dari Rp 98,5 triliun ke pasar SBN dan Rp 71,5 triliun ke saham," tutur Gubernur BI Perry Warjiyo pada Jumat kemarin.
Kian dovish-nya bank sentral Amerika Serikat (AS) yang diprediksi bakal menurunkan The Federal Funds Rate pada bulan ini sebesar 25-50 basis poin membuat investor global memilih memindahkan dananya dari pasar keuangan di Negara Adidaya tersebut ke negara lain.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Juara Asia Pekan Ini, Pekan Depan Gimana ?
Most Popular