
Menanti Kejutan dari Thamrin, IHSG Rentan Koreksi Lanjutan
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 July 2019 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2019) cukup beragam. Mulai dari menanti arah kebijakan suku bunga acuan dari Bank Indonesia hingga katalis lain seperti arus modal masuk ke pasar saham domestik.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG melemah 0,26% ke level 6.401,88. IHSG melemah kala mayoritas bursa saham utama Asia ditransaksikan menguat: indeks Hang Seng naik 0,23%, indeks Straits Times menguat 0,25%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,45%.
Riset Valbury Sekuritas mencermati, sentimen perdagangan hari ini, dari dalam negeri bersumber dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kapasitas maksimal pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek hanya berada di rentang 5,0 hingga 5,5%.
Dengan pertumbuhan tersebut Indonesia masih dikategorikan negara berpendapatan menengah atau middle income trap. Sementara itu, untuk keluar dari middle income trap, Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang agresif yakni di atas 6% per tahun.
Beralih dari sana, Valbury mencermati, Komite Jasa Keuangan Parlemen AS sedang mengkaji kebijakan untuk melarang perusahaan teknologi seperti Google dan lainnya, menerbitkan mata uang kripto seperti yang dilakukan oleh Facebook dengan menerbitkan Libra. Nantinya, bagi yang melanggar Undang-undang tersebut akan didenda sebesar US $1 juta per hari.
"IHSG masih rentan kembali terkoreksi pada kisaran support 6.385/6.368/6.346 dan resistance 6.424/6.445/6.463," tulis Valbury Sekuritas, Rabu (17/7/2019).
Sementara itu, William Surya Wijaya, Director Indosurya Sekuritas berpendapat, laju IHSG masih
memiliki kecenderungan menguat, salah satu faktor penopang adalah masih tercatatnya arus modal masuk yang secara year to date yang masih berada di atas outflow tahun lalu.
"Hal ini menunjukkan bahwa minat investor luar masih cukup besar terhadap investasi di pasar modal Indonesia," ungkap William, dalam risetnya.
Indosurya memproyeksikan hari ini iHSG akan melaju pada level 6.302 - 6.488.
(hps/hps) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Bursa Eropa Tetap Tegar
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG melemah 0,26% ke level 6.401,88. IHSG melemah kala mayoritas bursa saham utama Asia ditransaksikan menguat: indeks Hang Seng naik 0,23%, indeks Straits Times menguat 0,25%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,45%.
Riset Valbury Sekuritas mencermati, sentimen perdagangan hari ini, dari dalam negeri bersumber dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kapasitas maksimal pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek hanya berada di rentang 5,0 hingga 5,5%.
Dengan pertumbuhan tersebut Indonesia masih dikategorikan negara berpendapatan menengah atau middle income trap. Sementara itu, untuk keluar dari middle income trap, Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang agresif yakni di atas 6% per tahun.
"IHSG masih rentan kembali terkoreksi pada kisaran support 6.385/6.368/6.346 dan resistance 6.424/6.445/6.463," tulis Valbury Sekuritas, Rabu (17/7/2019).
Sementara itu, William Surya Wijaya, Director Indosurya Sekuritas berpendapat, laju IHSG masih
memiliki kecenderungan menguat, salah satu faktor penopang adalah masih tercatatnya arus modal masuk yang secara year to date yang masih berada di atas outflow tahun lalu.
"Hal ini menunjukkan bahwa minat investor luar masih cukup besar terhadap investasi di pasar modal Indonesia," ungkap William, dalam risetnya.
Indosurya memproyeksikan hari ini iHSG akan melaju pada level 6.302 - 6.488.
(hps/hps) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Bursa Eropa Tetap Tegar
Most Popular