
Analisis Teknikal
Siap-Siap, Malam Ini Harga Emas Berpeluang Gerak Kencang Lagi
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 July 2019 13:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia cenderung bergerak stabil sejak awal pekan kemarin akibat belum adanya momentum penggerak yang baru. Logam mulia masih diuntungkan dengan spekulasi pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS).
Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pasti akan memangkas suku bunga pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia). Hal tersebut tercermin dari data piranti FedWatch milik CME Group yang menunjukkan probabilitas 0% suku bunga The Fed 2,25%-2,5% akan dipertahankan.
Pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 70,3% suku bunga akan dipangkas 25 basis poin (bps) saat The Fed mengumumkan kebijakan moneter 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia). Selain itu terdapat probabilitas 29,7% suku bunga dipangkas 50 bps.
Melihat data tersebut pelaku pasar sepertinya sangat yakin 100% The Fed akan memangkas suku bunganya, entah itu 25 atau 50 bps. Nah, yang menjadi pertanyaan, berapa kali suku bunga akan dipangkas?
Untuk saat ini pelaku pasar masih memiliki keyakinan akan ada tiga kali pemangkasan di tahun ini. Keyakinan tersebut bisa bertambah seandainya data penjualan ritel AS dirilis mengecewakan.
Departemen Perdagangan AS akan melaporkan data penjualan ritel dan penjualan ritel inti (tidak memasukkan sektor otomotif dalam perhitungan) bulan Juni pada pukul 19:30 WIB.
Melihat prediksi di Forex Factory, kedua data tersebut diprediksi masing-masing tumbuh 0,1% dari sebelumnya 0,5%. Rentangnya pertumbuhan itu tentunya mengindikasikan belanja warga AS melambat di akhir kuartal-II 2019, dan bisa jadi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi AS periode April-Juni.
Jika data tersebut dirilis lebih rendah dari prediksi, spekulasi pemangkasan tiga kali akan semakin menguat, dolar AS jeblok dan emas bisa melesat naik lagi. Begitu juga sebaliknya jika data menunjukkan kejutan lebih tinggi dari prediksi, greenback bisa menguat dan logam mulia akan tertekan.
Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global, akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset emas. Logam mulia sangat terkait dengan nilai tukar dolar AS. Kala greenback melemah, maka harga emas akan naik karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS.
Pada pukul 13:30 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.413,21 per troy ounce berdasarkan data investing.com.
Analisis Teknikal
Belum ada perubahan secara teknikal untuk emas pada hari ini. Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 hari (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif tetapi bergerak turun dan histogram masih di wilayah negatif.
Pada time frame 1 menit, emas bergerak di kisaran MA 8, MA 21 dan di atas MA 125. Indikator Stochastic bergerak turun tetapi masih jauh dari wilayah jenuh jual (oversold).
Resisten (tahanan atas) berada di kisaran US$ 1,416, selama tertahan di bawah level tersebut emas berpeluang turun ke level US$ 1,411. Penembusan di bawah level tersebut akan membawa harga turun ke US$ 1.405
Sementara jika mampu menembus resisten, harga emas berpeluang naik ke level US$ 1.421 atau lebih jauh ke US$ 1.426 per troy ounce.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Harga Emas Dunia Terjun Nyaris 1%, Sinyal Apakah Ini?
Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pasti akan memangkas suku bunga pada 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia). Hal tersebut tercermin dari data piranti FedWatch milik CME Group yang menunjukkan probabilitas 0% suku bunga The Fed 2,25%-2,5% akan dipertahankan.
Pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 70,3% suku bunga akan dipangkas 25 basis poin (bps) saat The Fed mengumumkan kebijakan moneter 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia). Selain itu terdapat probabilitas 29,7% suku bunga dipangkas 50 bps.
Untuk saat ini pelaku pasar masih memiliki keyakinan akan ada tiga kali pemangkasan di tahun ini. Keyakinan tersebut bisa bertambah seandainya data penjualan ritel AS dirilis mengecewakan.
Departemen Perdagangan AS akan melaporkan data penjualan ritel dan penjualan ritel inti (tidak memasukkan sektor otomotif dalam perhitungan) bulan Juni pada pukul 19:30 WIB.
Melihat prediksi di Forex Factory, kedua data tersebut diprediksi masing-masing tumbuh 0,1% dari sebelumnya 0,5%. Rentangnya pertumbuhan itu tentunya mengindikasikan belanja warga AS melambat di akhir kuartal-II 2019, dan bisa jadi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi AS periode April-Juni.
Jika data tersebut dirilis lebih rendah dari prediksi, spekulasi pemangkasan tiga kali akan semakin menguat, dolar AS jeblok dan emas bisa melesat naik lagi. Begitu juga sebaliknya jika data menunjukkan kejutan lebih tinggi dari prediksi, greenback bisa menguat dan logam mulia akan tertekan.
Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global, akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset emas. Logam mulia sangat terkait dengan nilai tukar dolar AS. Kala greenback melemah, maka harga emas akan naik karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS.
Pada pukul 13:30 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.413,21 per troy ounce berdasarkan data investing.com.
Analisis Teknikal
![]() Foto: investing.com |
Belum ada perubahan secara teknikal untuk emas pada hari ini. Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 hari (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif tetapi bergerak turun dan histogram masih di wilayah negatif.
![]() Foto: investing.com |
Pada time frame 1 menit, emas bergerak di kisaran MA 8, MA 21 dan di atas MA 125. Indikator Stochastic bergerak turun tetapi masih jauh dari wilayah jenuh jual (oversold).
Resisten (tahanan atas) berada di kisaran US$ 1,416, selama tertahan di bawah level tersebut emas berpeluang turun ke level US$ 1,411. Penembusan di bawah level tersebut akan membawa harga turun ke US$ 1.405
Sementara jika mampu menembus resisten, harga emas berpeluang naik ke level US$ 1.421 atau lebih jauh ke US$ 1.426 per troy ounce.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Harga Emas Dunia Terjun Nyaris 1%, Sinyal Apakah Ini?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular