Rupiah Terangkat Pidato Jokowi, Tapi Digondheli Neraca Dagang

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 July 2019 12:38
Data China Tak Terlalu Mencemaskan
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Mata uang Asia sempat tertekan saat rilis data pertumbuhan ekonomi China. Pada kuartal II-2019, ekonomi Negeri Tirai Bambu tumbuh 6,2%. Ini adalah laju terlemah setidaknya sejak 1992. 

Namun data-data lain menunjukkan hal yang sebaliknya. Penjualan ritel di China pada Juni tumbuh 9,8% YoY, cukup jauh meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,6% YoY. Angka 9,8% menjadi yang terbaik sejak Maret 2018. 

 

Kemudian produksi industri China pada Juni tumbuh 6,3% YoY, juga cukup jauh dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 5%. YoY. Laju pertumbuhan Juni menjadi yang tertinggi sejak Maret. 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa memang benar ekonomi China melambat. Namun bukan berarti aktivitas ekonomi di sana tidak ada geliat sama sekali. Data-data Juni yang membaik memberi harapan bahwa ekonomi China tidak akan mengalami hard landing

Ini membuat investor kembali berkenan masuk ke pasar keuangan Asia. Akibatnya, mata uang Asia ramai-ramai menguat. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular