Tak Ada Lagi Cebong-Kampret, IHSG dan Rupiah Siap Meroket?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 July 2019 17:44

Belajar dari pengalaman 2014, momentum pertemuan Jokowi-Prabowo membuat investor begitu bergairah. Tensi politik Pilpres 2014 kurang lebih sama dengan tahun ini, bahkan kandidat presiden pun tidak berbeda. Jokowi dan Prabowo.
Kala itu, penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) menang Pilpres, unggul atas pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dengan perbandingan 53,15%-46,85%.
Tidak puas, kubu Prabowo-Hatta juga menggugat hasil Pilpres ke Mahkamah Konstutusi. Sama seperti 2019, pada 21 Agustus 2014 Mahkamah juga menolak seluruh gugatan kubu Prabowo-Hatta. Putusan MK memperkuat hasil penghitungan suara KPU dan Jokowi-JK menjadi pemimpin Indonesia untuk 2014-2019.
Namun pertemuan Jokowi-Prabowo baru terjadi pada 17 Oktober. Pertemuan dilakukan di Kertanegara, Kebayoran Baru (Jakarta Selatan).
Respons IHSG dan rupiah kala itu sangat positif. Pada 17 Oktober, IHSG menguat hingga 1,56% dan menjadi penguatan harian tertinggi selama bulan tersebut.
Rupiah pun sama. Pada 17 Oktober, rupiah melesat dengan penguatan 1,14% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Seperti IHSG, ini menjadi penguatan harian tertinggi selama Oktober 2014.
Namun euforia pertemuan Jokowi-Prabowo pada 2014 tidak bertahan lama. Hari-hari berikutnya investor mulai melakukan ambil untung (profit taking) sehingga IHSG dan rupiah bergerak melemah.
Jadi, kita boleh berharap IHSG dan rupiah bisa melesat pada perdagangan esok hari. Jika itu terjadi, berterima kasihlah kepada Jokowi dan Prabowo. Namun ya itu tadi, jangan berharap sentimen ini bisa bertahan lama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kala itu, penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) menang Pilpres, unggul atas pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dengan perbandingan 53,15%-46,85%.
Tidak puas, kubu Prabowo-Hatta juga menggugat hasil Pilpres ke Mahkamah Konstutusi. Sama seperti 2019, pada 21 Agustus 2014 Mahkamah juga menolak seluruh gugatan kubu Prabowo-Hatta. Putusan MK memperkuat hasil penghitungan suara KPU dan Jokowi-JK menjadi pemimpin Indonesia untuk 2014-2019.
Respons IHSG dan rupiah kala itu sangat positif. Pada 17 Oktober, IHSG menguat hingga 1,56% dan menjadi penguatan harian tertinggi selama bulan tersebut.
Rupiah pun sama. Pada 17 Oktober, rupiah melesat dengan penguatan 1,14% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Seperti IHSG, ini menjadi penguatan harian tertinggi selama Oktober 2014.
Namun euforia pertemuan Jokowi-Prabowo pada 2014 tidak bertahan lama. Hari-hari berikutnya investor mulai melakukan ambil untung (profit taking) sehingga IHSG dan rupiah bergerak melemah.
Jadi, kita boleh berharap IHSG dan rupiah bisa melesat pada perdagangan esok hari. Jika itu terjadi, berterima kasihlah kepada Jokowi dan Prabowo. Namun ya itu tadi, jangan berharap sentimen ini bisa bertahan lama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular