Berkah Musim Haji, Kurs Riyal Dekati Level Terlemah 3,5 Bulan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 July 2019 18:02
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Riyal Arab Saudi melemah signifikan melawan rupiah pada perdagangan Jumat (12/7/19) hingga mendekati level terlemah tiga setengah bulan. Hal ini tentunya menjadi berkah bagi jamaah yang akan menunaikan ibadah Haji tahun ini.
Pada pukul 16:30 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.732 atau melemah 0,43% di pasar spot, mengutip data dari Refinitiv.
Pelemahan signifikan riyal terjadi pada sore ini, Mata Uang Garuda tiba-tiba saja perkasa bahkan melawan dolar Amerika Serikat (AS) menguat hingga ke bawah 14.000/US$, terkuat dalam lima bulan terakhir.
Rupiah sedang dinaungi sentimen positif, setelah Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu melaporkan peningkatan cadangan devisa, kini neraca perdagangan RI diprediksi akan mengalami surplus.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 8,3% year-on-year (YoY) di bulan Juni. Sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY dan neraca perdagangan surplus US$ 516 juta.
Sedangkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekspor turun 8,7% YoY dan impor terkontraksi 5%. Neraca perdagangan diramal surplus US$ 690 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia pada Senin (15/7/19) pekan depan.
Akibat serangkaian sentimen positif tersebut, sepanjang pekan ini riyal melemah 0,59% melawan rupiah. Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah di pasar spot berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Video: Perang Masih Panas, Bisnis Packaging Kertas Bersiap Antisipasi
Pada pukul 16:30 WIB, riyal diperdagangkan di kisaran Rp 3.732 atau melemah 0,43% di pasar spot, mengutip data dari Refinitiv.
Pelemahan signifikan riyal terjadi pada sore ini, Mata Uang Garuda tiba-tiba saja perkasa bahkan melawan dolar Amerika Serikat (AS) menguat hingga ke bawah 14.000/US$, terkuat dalam lima bulan terakhir.
Rupiah sedang dinaungi sentimen positif, setelah Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu melaporkan peningkatan cadangan devisa, kini neraca perdagangan RI diprediksi akan mengalami surplus.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 8,3% year-on-year (YoY) di bulan Juni. Sementara impor diperkirakan negatif 5,26% YoY dan neraca perdagangan surplus US$ 516 juta.
Sedangkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekspor turun 8,7% YoY dan impor terkontraksi 5%. Neraca perdagangan diramal surplus US$ 690 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia pada Senin (15/7/19) pekan depan.
Akibat serangkaian sentimen positif tersebut, sepanjang pekan ini riyal melemah 0,59% melawan rupiah. Berikut tabel pergerakan riyal melawan rupiah di pasar spot berdasarkan data Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Video: Perang Masih Panas, Bisnis Packaging Kertas Bersiap Antisipasi
Most Popular