Rekor Tertinggi 3 Tahun, Kredit Investasi di RI Naik 15,07%
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
11 July 2019 15:24
Jakarta, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pertumbuhan kredit investasi hingga Mei 2019 mencapai 15,07% dan mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Regulator juga mencatat industri perbankan hingga Mei 2019 tumbuh positif dengan pertumbuhan kredit bank di level 11,05, dan industri keuangan lainnya 5,05%.
"Industri perbankan juga bisa mengontrol profil risiko terkendali, low level. Ini terlihat dari Gross NPL di level 2,61 dan nett NPL rasio 1,8%," kata Direktur Pengawasan Bank OJK Irnal Fiscallutfi dalam kata sambutan dalam acara Asia Credit Reporting Forum 2019, Kamis (11/07/2019). PT Pefindo Biro Kredit menjadi tuan rumah dalam event ini.
Dia menegaskan untuk membuat sistem keuangan yang kuat, diperlukan sistem keuangan dan infrastruktur yang kuat, dari sisi regulasi, biro kredit dan juga layanan informasi keuangan. Hal ini memungkinkan industri keuangan saling bertukar informasi untuk menganalisis dan memitigasi risiko, dengan begitu bisa mengurangi risiko kredit.
Hingga Juni 2019 dia menyebutkan dalam financial Institution statistical system, ada 2.000 anggota institusi keuangan, 133 bank syariah, 233 multi finance dan koperasi.
"OJK akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan bisa memperbaiki competitiveness dan menjaga stabilitas. OJK juga memperkuat untuk memitigasi ketidakpastian eksternal," katanya.
(dob/dob) Next Article Biar NPL Tak Meningkat, Ini Resep dari Pefindo Biro Kredit
Regulator juga mencatat industri perbankan hingga Mei 2019 tumbuh positif dengan pertumbuhan kredit bank di level 11,05, dan industri keuangan lainnya 5,05%.
"Industri perbankan juga bisa mengontrol profil risiko terkendali, low level. Ini terlihat dari Gross NPL di level 2,61 dan nett NPL rasio 1,8%," kata Direktur Pengawasan Bank OJK Irnal Fiscallutfi dalam kata sambutan dalam acara Asia Credit Reporting Forum 2019, Kamis (11/07/2019). PT Pefindo Biro Kredit menjadi tuan rumah dalam event ini.
Dia menegaskan untuk membuat sistem keuangan yang kuat, diperlukan sistem keuangan dan infrastruktur yang kuat, dari sisi regulasi, biro kredit dan juga layanan informasi keuangan. Hal ini memungkinkan industri keuangan saling bertukar informasi untuk menganalisis dan memitigasi risiko, dengan begitu bisa mengurangi risiko kredit.
Hingga Juni 2019 dia menyebutkan dalam financial Institution statistical system, ada 2.000 anggota institusi keuangan, 133 bank syariah, 233 multi finance dan koperasi.
"OJK akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan bisa memperbaiki competitiveness dan menjaga stabilitas. OJK juga memperkuat untuk memitigasi ketidakpastian eksternal," katanya.
(dob/dob) Next Article Biar NPL Tak Meningkat, Ini Resep dari Pefindo Biro Kredit
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular