
Gara-gara The Fed, Gairah Investor Gagal Membuncah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 July 2019 16:35

Pergerakan rupiah (dan mata uang Asia lainnya) diapit oleh dua sentimen besar. Pertama adalah penantian pasar terhadap agenda yang melibatkan Bank Sentral AS, The Federal Reserves/The Fed.
Investor menanti paparan Ketua The Fed Jerome 'Jay' Powell di depan Komite Perbankan Senat pada Rabu pagi waktu Washington atau malam hari ini WIB. Paparan diagendakan berlangsung dua kali, yang kedua adalah Kamis pagi waktu Washington atau besok malam WIB.
Dari paparan ini, investor akan mendapat pencerahan mengenai pandangan The Fed terhadap prospek ekonomi AS. Apakah pemulihan ekonomi masih solid dan on-track? Atau ada risiko besar yang membuat perlambatan ekonomi menjadi sebuah keniscayaan?
Investor juga ingin mendapatkan petunjuk soal arah kebijakan suku bunga acuan ke depan. Jika The Fed masih optimistis terhadap perekonomian Negeri Paman Sam, maka penurunan suku bunga acuan mungkin tidak akan terlalu agresif. Namun kalau The Fed melihat ada risiko besar di perekonomian AS yang membutuhkan respons kebijakan moneter, maka pelaku pasar boleh berharap Federal Reserves bisa dipangkas lumayan dalam.
Kemudian ada rilis notula rapat (minutes of meeting) komite pengambil kebijakan The Fed atau Federal Open Market Committee/FOMC edisi Juni. Dalam rapat tersebut, Powell dan rekan memang mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%. Namun pelaku pasar ingin menggali lebih dalam bagaimana 'suasana kebatinan' di sana.
Apakah para petinggi The Fed semakin dovish dan siap menurunkan suku bunga secara agresif? Atau justru masih ada benih-benih optimisme sehingga pelonggaran kebijakan moneter belum diperlukan?
Begitu banyak pertanyaan seputar The Fed yang ingin dicari jawabannya dalam dua agenda tersebut. Sembari menunggu, investor memilih bermain aman dan memeluk dolar AS.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Investor menanti paparan Ketua The Fed Jerome 'Jay' Powell di depan Komite Perbankan Senat pada Rabu pagi waktu Washington atau malam hari ini WIB. Paparan diagendakan berlangsung dua kali, yang kedua adalah Kamis pagi waktu Washington atau besok malam WIB.
Dari paparan ini, investor akan mendapat pencerahan mengenai pandangan The Fed terhadap prospek ekonomi AS. Apakah pemulihan ekonomi masih solid dan on-track? Atau ada risiko besar yang membuat perlambatan ekonomi menjadi sebuah keniscayaan?
Kemudian ada rilis notula rapat (minutes of meeting) komite pengambil kebijakan The Fed atau Federal Open Market Committee/FOMC edisi Juni. Dalam rapat tersebut, Powell dan rekan memang mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%. Namun pelaku pasar ingin menggali lebih dalam bagaimana 'suasana kebatinan' di sana.
Apakah para petinggi The Fed semakin dovish dan siap menurunkan suku bunga secara agresif? Atau justru masih ada benih-benih optimisme sehingga pelonggaran kebijakan moneter belum diperlukan?
Begitu banyak pertanyaan seputar The Fed yang ingin dicari jawabannya dalam dua agenda tersebut. Sembari menunggu, investor memilih bermain aman dan memeluk dolar AS.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular